Liputan6.com, Bandung - Beragam julukan kota ada di Indonesia. Salah satu yang paling lazim adalah kota santri.
Baca Juga
Advertisement
Julukan atau sebutan inilah yang membuat daerah tersebut semakin populer. Bahkan membuat sebagian orang yang awalnya kurang tertarik untuk berkunjung akhirnya penasaran.
Julukan kota santri sendiri diberikan juga bukan tanpa dasar. Selalu ada alasan di baliknya, sehingga akhirnya diberikan sebutan kota santri di beberapa wilayah di Indonesia.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata santri mempunyai beberapa pengertian. Di antaranya, pertama, orang yang mendalami agama Islam. Kedua, orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh (orang yang saleh). Ketiga, orang yang mendalami pengajiannya dalam agama Islam dengan berguru ke tempat yang jauh seperti pesantren dan lainnya.
Pengertian santri sendiri ada beberapa versi. Pertama, bahwa santri diambil dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Ada juga yang menilai kata santri berasal dari kata India, shastri yang berarti orang yang memiliki pengetahuan tentang kitab suci.
Selain itu, pendapat lainnya meyakini bahwa kata santri berasal dari kata cantrik dari bahasa Sansekerta, yang berarti orang yang selalu mengikuti guru. Sedang versi yang lainnya menganggap kata santri sebagai gabungan antara kata saint atau manusia baik dan kata tra yang artinya suka menolong.
Indonesia memiliki ciri khas dalam menghadirkan dakwah dan pendidikan Islam. Lembaga pesantren merupakan contohnya. Penamaan dengan kata pesantren cenderung diterima luas di Jawa. Adapun di Sumatra, lembaga yang sama bernama surau atau meunasah (Aceh).
Karena itu, Indonesia setiap tahunnya pada 22 Oktober memeringati Hari Santri Nasional. Hari santri diresmikan atau ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 di masjid Istiqlal Jakarta. Penetapan Hari Santri Nasional ini diharapkan dapat mengingatkan kita atas jasa para santri dan juga para ulama sebagai pahlawan yang ikut andil dalam proses kemerdekaan Indonesia.
Berikut Liputan6.com rangkum daftar daerah di Indonesia yang berjulukan kota santri. Apakah kota in termasuk kotamu?
Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang merupakan daerah di Jawa Timur dan masyarakatnya harus bangga karena memiliki para pahlawan yang berjasa. Salah satunya Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, lahir di kota ini.
Memiliki banyak pondok pesantren (ponpes) adalah salah satu alasan kenapa Jombang mendapat julukan Kota Santri. Salah satu ponpes yang terkenal di Jombang adalah Ponpes Tebuireng.
Ponpes tersebut didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari. Tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama itu mendirikan Ponpes Tebuireng pada tahun 1899 M.
Santri di ponpes tersebut bukan hanya berasal dari Jombang saja, tapi dari luar daerah di seluruh penjuru negeri turut berbondong-bondong untuk menimba ilmu agama di ponpes ini.
Kota Kediri
Selain dikenal sebagai kota produsen tembakau atau rokok, Kota Kediri di Jawa Timur juga dijuluki sebagai kota tahu. Namun, tak banyak yang tahu bahwa Kediri juga dijuluki kota santri di Indonesia.
Kota Kediri sebagai kota santri diperkuat dengan berdirinya beberapa ponpes besar dan terkenal di kota ini, seperti Ponpes Lirboyo, Ponpes Al Falah Ploso, Ponpoes Gontor Putri, Ponpes Al- Amin, dan Ponpes Fathul Ulum Kwagean Pare.
Adapun julukan kota santri terhadap Kota Kediri secara gamblang disebut pada acara Mata Najwa on Stage yang memperkenalkan sebutan baru Kediri sebagai kota santri.
Kota Kediri memiliki rasio jumlah santri sebesar 6,76% dibandingkan total penduduk. Selain itu, human development index di Kota Kediri juga terdorong dengan banyaknya pondok pesantren yang ada di Kota Kediri.
Kabupaten Ponorogo
Daerah di Jawa Timur memang banyak dijuluki sebagai kota santri. Selain Jombang dan Kediri, Kabupaten Ponoroga juga disebut sebagai salah satu kota santri di Indonesia.
Sebagaimana Kota Kediri yang berjulukan kota tahu, Kabupaten Ponorogo juga dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal dari kesenian Reog. Namun, Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki banyak pondok pesantren. Salah satu yang terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di desa Gontor, Kecamatan Mlarak.
Salah satu julukan Gresik adalah Kota Bandar, karena mereka sudah dikenal sejak abad ke-11. Saat itu, Gresik menjadi pusat perdagangan antar-pulau dan negara. Wilayah Gresik sering dikunjungi pedagang dari China, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, hingga Campa.
Advertisement
Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik di Jawa Timur, juga dikenal sebagai kota santri. Julukan kota santri tidak terlepas dari sekolah-sekolah di Gresik yang bernuansa Islami seperti madrasah ibtida’iyah, tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi.
Kerajinan asli Gresik juga masih bernuansa islami yang sering dikenakan oleh santri seperti kopiah, sarung, mukena, sorban, dan lain sebagainya. Kerajinan itu juga bisa digunakan oleh masyarakat umum yang bukan santri.
Gresik juga dikenal sebagai kota wali. Hal ini berdasarkan fakta sejarah banyaknya wali yang menetap di Gresik. Wali yang menetap di Gresik mula-mula adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim pada abad ke-14. Wali yang dikenal dengan nama Sunan Gresik ini termasuk generasi awal Wali Songo, yang melahirkan banyak wali lain seperti Sunan Ampel hingga Sunan Kudus.
Eksistensi Gresik sebagai pusat penyebaran Islam mulai menguat seiring dengan munculnya Raden Paku atau lebih dikenal dengan nama Sunan Giri. Saat dewasa, Sunan Giri mendirikan pemerintahan di Giri Kedaton, yang berada di wilayah Sidomukti, Gresik. Tanggal didirikannya Giri Kedaton, 9 Maret 1487, kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Gresik.
Kota Pasuruan
Pasuruan adalah salah satu kota di Jawa Timur. Kota ini memiliki lokasi yang strategis untuk jalur perdagangan dan perindustrian yakni berada tepat di jalur utama transportasi Surabaya-Bali.
Selain dikenal sebagai kota industri, Pasuruan memiliki beberapa julukan lain salah satunya seperti kota santri. Pasalnya di kota Pasuruan memang terdapat banyak pondok pesantren seperti seperti Pondok Sidogiri, Pondok Ngalah, Pondok Al Yasini, dan sebagainya.
Kabupaten Situbondo
Sama dengan Jombang yang dipenuhi pondok-pondok pesantren, Kabupaten Situbondo diramaikan oleh para santri. Di kota ini, berdiri salah satu pesantren paling berpengaruh di Indonesia, Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Pondok pesantren ini pun dianggap yang pertama mengenalkan pembelajaran klasikal seperti madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah.
Kabupaten Tuban
Kota yang mendapat julukan kota santri lainnya adalah Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di Tuban, terdapat pesantren cukup terkenal dan juga merupakan salah satu pesantren terbaik di Indonesia, yaitu Pondok Pesantren Langitan. Pesantren ini dikenal memiliki identitas khas pesantren salaf dengan metode pengajaran tradisional.
Kabupaten Jember
Berdasarkan catatan Kementerian Agama (Kemenag), sebanyak 4.452 pondok pesantren tersebar di Jawa Timur. Jember juga menjadi kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah paling banyak, yakni 611 pondok pesantren.
Pesantren-pesantren tersebut menjadi petunjuk tentang relijiusitas kota tembakau ini, bahkan Pemkab Jember sendiri sudah menjuluki diri sebagai kota relijius sejak lama.
Selama ini Jember disebut sebagai kota relijius dengan puluhan pesantren besar di dalamnya. Tidak hanya itu, Jember juga dikenal banyak melahirkan tokoh dan ulama nasional.
Kabupaten Kendal
Ingat dengan lirik lagu “Suasana di kota santri, asyik senangkan hati”? Ya, penggalan lirik lagu itu dinyanyikan oleh grup qasidah Nasida Ria dari Semarang yang menceritakan tentang bagaimana keadaan di kota santri.
Kota Kendal merupakan Kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kaliwungu, Kendal, dijuluki sebagai kota santri. Julukan ini di berikan karena beberapa kawasan di daerah Kaliwungu ini banyak berdiri pondok pesantren dari pesantren besar maupun pesantren kecil.
Dari banyaknya pesantren yang ada di Kecamatan Kaliwungu inilah, Kota Kendal sering dijuluki dengan kota santri. Konon, penyebaran Islam di Kendal dilakukan oleh Batara Katong atau Sunan Katong yang diiringi pasukannya mendarat di Kaliwungu. Sempat terjadi pertikaian saat Sunan Katong menyebarkan agama Islam di wilayah barat Kendal.
Kota Kudus
Sama halnya dengan Kediri di Jawa Timur, Kota Kudus di Jawa Tengah dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar dan juga dikenal sebagai kota santri. Sebutan untuk kota santri, memang ada di banyak kota. Termasuk salah satunya Kudus.
Kudus juga dikenal sebagai kota santri, lantaran di kota ini berdiri ratusan pondok pesantren. Selain itu, di Kudus juga ada dua makam anggota Wali Songo, yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pekalongan adalah salah satu kota di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini mendapat julukan kota batik sebab tidak terlepas dari sejarah bahwa sejak puluhan dan ratusan tahun lampau hingga sekarang kegiatan membatik ada di daerah ini.
Selain dikenal sebagai kota batik, Kabupaten Pekalongan juga dikenal dengan sebutan kota santri. Istilah santri yang diambil dari moto Kabupaten Pekalongan merupakan kepanjangan dari Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi, dan Indah.
Jumlah pondok pesantren di sini ada 107, majelis taklim 405, masjid 730, dan musala 4.730. Sebagian besar warga Pekalongan merupakan seorang muslim. Terbukti dengan jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan pada tahun 2007 sebanyak 99,6 persennya merupakan pemeluk agama Islam.
Advertisement
Tasikmalaya
Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sebelum terpisah secara teritorial merupakan daerah pusat lembaga pendidikan pesantren di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat. Ada ribuan pesantren dengan ribuan santri dari berbagai pelosok daerah Tasikmalaya sendiri maupun luar Tasikmalaya.
Kabupaten Tasikmalaya bisa dibilang gudangnya pesantren. Ratusan pesantren nyaris berada di setiap pelosok desa, mulai dari pesantren salafiah atau tradisional hingga pesantren modern di daerah berjuluk kota santri itu. Jumlah santrinya pun beragama, mulai dari puluhan hingga ribuan orang.
Salah satu pesantren yang terbilang cukup besar dan dihuni oleh ribuan santri yakni pesantren Cipasung Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur di Jawa Barat ini disebut sebagai gudang santri dan kyai, sehingga dijuluki sebagai kota santri. Citra agamis di Cianjur konon sudah terintis sejak wilayah ini lahir sekitar 1677, di mana Cianjur dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam.
Di Kabupaten Cianjur sendiri, pada 1894 berdiri Pesantren Darul Falah Jambudipa Cianjur dan 1897 berdiri Pesantren Kandang Sapi Cianjur merupakan pesantren tertua dan memiliki kiprah kebangsaan di Cianjur.
Cirebon
Cirebon, kota yang terletak di bagian timur Jawa Barat, hingga kini dikenal sebagai salah satu kota santri selain Demak, Pekalongan, Kediri, dan beberapa kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada beberapa indikator kenapa daerah ini dijuluki kota santri.
Pertama, sejarah Kota dan Kabupaten Cirebon menunjukkan kaitan eratnya dengan sejarah dan budaya kaum santri. Di mana kota ini pernah jadi salah satu area islamisisasi dari gerakan dakwah kultural Wali Songo. Sunan Gunung Djati atau yang dikenal juga dengan Syarif Hidayatullah hadir di Cirebon sebagai pendakwah Islam kultural yang simpatik. Keberadaan Sang Sunan ini selain juga merupakan bagian dari islamisasi Jawa ala Wali Songo, juga merupakan bagian dari perjalanan membesarkan Kerajaan Cirebon masa lampau.
Kedua, banyaknya pesantren di Kota dan Kabupaten Cirebon. Di Cirebon bagian timur, terdapat kampung Pesantren Buntet, sebuah kompleks pesantren yang berlokasi di desa Mertapada Kulon. Sementara di Kota Cirebon terdapat pesantren Benda Kerep.
Kota Sukabumi
Selain Tasikmalaya, Kota Sukabumi di Jawa Barat juga dijuluki kota santri. Bukan hal yang asing jika Sukabumi hampir sebagian besar wilayah berdiri banyak pondok pesantren dan tersebar hingga pelosok wilayah Sukabumi.
Di Sukabumi terdapat beragam pesantren, dari sekolah hafiz, salafi sampai pesantren modern. Setiap pesantren memiliki jenis pendidikan dan fasilitas yang berbeda-beda. Tak hanya itu, di Sukabumi kerap muncul banyak pesantren baru yang menambah data jumlah pesantren yang ada di sana dan juga menambah keramaian kota santri tersebut. Salah satu pondok pesantren populer di Sukabumi adalah Ponpes As Salafi Al Fithrah.
Kota Serang
Serang merupakan salah satu kota sekaligus ibukota dari Provinsi Banten. Kota ini juga dijuluki kota santri karena banyaknya pesantren yang ada di wilayah tersebut.
Identitas pesantren di kota yang dekat dengan DKI Jakarta ini adalah modern, dengan ciri khas pendidikan umum yang mewarnainya.
Kabupaten Banjar
Di luar Pulau Jawa, Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan, dikenal sebagai kota santri karena banyaknya santri dan pondok pesantren. Terutamanya Martapura yang merupakan ibukota dari Banjar. Martapura bahkan sudah dikenal dengan sebutan Kota Serambi Mekah Kalimantan sehingga suasana religius sudah sangat melekat.
Jumlah santri yang tengah menuntut ilmu agama di pondok-pondok pesantren di Kabupaten Banjar mencapai puluhan ribu dan mereka dididik menjadi ulama maupun ahli agama. Puluhan ponpes di Kabupaten Banjar juga sudah melahirkan ulama-ulama besar dan hingga kini tetap beroperasi sehingga santri yang merupakan cikal bakal ahli agama selalu ada. Salah satu ponpes yang terkenal di sana adalah Pondok Pesantren Darussalam.
Kabupaten Bireun
Kabupaten Bireun dipilih sebagai kota santri di Aceh bertepatan dengan peringatan ke-6 Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2022 lalu. Pemerintah Aceh memilih Bireun sebagai kota santri tidak terlepas dari jumlah dayah dan santri yang begitu banyak di daerah bekas wilayah dua pemerintah nanggroe yaitu Naggroe Peusangan dan Samalanga.
Latar belakang penetapan Bireuen sebagai Kota Santri karena di kabupaten ini ada 154 pesantren dengan jumlah santri 51.980 orang, ma’had aly mudi mesra berakreditasi A, serta pesantren terbuka nasional dan internasional.
Advertisement