Puluhan Warga Mandailing Natal Sumut Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan Gas H2S

Puluhan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) terpaksa dilarikan ke rumah sakit pada Selasa, 27 September 2022. Para warga diduga akibat keracunan gas H2S.

oleh Reza Efendi diperbarui 28 Sep 2022, 17:46 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 17:44 WIB
Keracunan
Puluhan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan Gas H2S

Liputan6.com, Mandailing Natal - Puluhan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) terpaksa dilarikan ke rumah sakit pada Selasa, 27 September 2022. Para warga diduga akibat keracunan gas H2S.

Informasi diperoleh Liputan6.com, banyaknya warga yang diduga keracunan gas H2S berjumlah 79 orang. Mereka diduga keracunan gas H2S berasal dari proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Sorik Merapi Geothermal (PT SMGP).

"Puluhan warga itu dievakuasi dan dilarikan ke dua rumah sakit, yakni RSUD Penyambung dan RSU Permata Mandailing Natal," kata Kapolres Mandailing Natal, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Siddiq, Rabu (28/9/2022).

Rinciannya, warga dirawat di RSUD Penyabungan berjumlah 35 orang. Sedangkan yang dirawat di RSU Permata Mandailing Natal berjumlah 44 orang. Dua rumah sakit tersebut kewalahan menangani puluhan warga yang keracunan.

"Kita, Polres Mandailing Natal, mendirikan tenda besar untuk menampung pasien. Rata-rata warga mengeluh pusing, mual, dan muntah," ujarnya.

Diterangkan Reza, kapasitas ruangan RSUD Panyabungan dan RS Permata Mandailing Natal tidak memadai, sebab banyaknya warga yang diduga keracunan akibat terpapar gas H2S.

"Dimungkinkan akan ada masyarakat yang akan terus bertambah akibat menghirup gas H2S," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rawat Jalan

Keracunan
TNI dan Polri ikut melakukan penanganan medis, dengan memberikan pertolongan medis kepada warga dan mendirikan fasilitas kesehatan darurat di RSUD Panyabungan dan RS Permata Mandailing Natal

Reza menuturkan, TNI dan Polri ikut melakukan penanganan medis, dengan memberikan pertolongan medis kepada warga dan mendirikan fasilitas kesehatan darurat di RSUD Panyabungan dan RS Permata Mandailing Natal.

"Akibat banyaknya masyarakat dirujuk, sudah tidak dapat tertampung," tuturnya.

Diungkapkan Reza, ada beberapa warga yang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan diarahkan untuk rawat jalan.

"Warga yang sudah diperbolehkan pulang ada 8, statusnya pasien rawat jalan," ungkapnya.

Saat proses evakuasi warga, Polres Mandailing Natal menurunkan armada berupa sejumlah truk Samapta dan melakukan pengamanan di areal kejadian keracunan. Peristiwa ini bukan yang pertama. Namun, sudah berulang kali.

Surat Pemberitahuan ke Polres Mandailing Natal

Keracunan
Kegiatan itu sebelumnya akan dilaksanakan Selasa, 20 September 2022, di Sumur T-11. Tetapi mengalami perubahan jadwal menjadi 27 September 2022

Berdasarkan surat pemberitahuan dari PT SMGP nomor : SM3560/ 220924/PRJ, tertanggal 24 September 2022 perihal pemberitahuan Kegiatan Uji Alir Sumur PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal, dan sudah menginformasikan rencana Pembukaan Sumur T-11 untuk pemenuhan suplai uap COD Unit 3.

Kapolres Mandailing Natal, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Siddiq menjelaskan, kegiatan itu sebelumnya akan dilaksanakan Selasa, 20 September 2022, di Sumur T-11. Tetapi mengalami perubahan jadwal menjadi 27 September 2022 mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan 17.45 WIB.

Saat itu, pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB telah dilaksanakan Kegiatan Uji Alir Sumur T-11 Wellpad Tenggo PT SMGP dengan persiapan yang dilakukan antara lain meminta bantuan kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal untuk penempatan dokter dan ambulance selama kegiatan berlangsung.

Kemudian, melakukan pendataan untuk petani radius 300 meter dari lokasi pembukaan sumur, dan berkoordinasi dengan kepala desa, aparat desa, terkait dengan jam pelaksanaan, serta menyerahkan nama-nama pemilik sawah atau kebun radius 300 meter.

"Pemberitahuan tersebut menyebarkan pemberitahuan di desa-desa secara tertulis yang berisi informasi tanggal pelaksanaan dan bahaya serta imbauan protokol kesehatan," ucapnya.

Lalu, mengumumkan kembali ke area pemukiman masyarakat menggunakan pengeras suara (TOA) sebelum pembukaan sumur dimulai. PT SMGP menugaskan tim sekuriti, HSE, CDCR dan Welltest untuk memastikan tidak ada masyarakat yang memasuki area radius 300 meter dari lokasi pembukaan sumur.

Menambah bantuan personel dari Polres Mandailing Natal serta Tim Pengamanan Desa untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat dan perusahaan, termasuk briefing Keselamatan Kerja atau Pre Job Safety Meeting pukul 14.00 WIB.

Sempat Hentikan Pengerjaan

Keracunan
Kapasitas ruangan RSUD Panyabungan dan RS Permata Mandailing Natal tidak memadai, sebab banyaknya warga yang diduga keracunan akibat terpapar gas H2S

Selanjutnya, pukul 17.30 WIB kegiatan welltest dibatalkan, karena tabung oksigen petugas welltest habis. Sehingga Tim menghentikan pekerjaan.

Namun, pukul 18.00 WIB terdengar pengumuman dari masjid di Desa Sibanggor Tonga agar masyarakat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman di Pos Pemantau Gunung Sorik Marapi, di Desa Sibanggor Julu.

"Akibat aroma tersebut, puluhan warga yang keracunan dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit, yakni RSUD Penyambung dan RSU Permata Mandailing Natal," Reza menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya