Liputan6.com, Bandung - Novita Kurnia Putri (25), Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan menjadi korban tewas akibat penembakan salah sasaran yang dilakukan oleh remaja belasan tahun pada 5 Oktober 2022. Kabar WNI tersebut telah dikonfirmasi oleh Konsultan Jenderal RI (KJRI) Houston, Texas.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu kedatangan jenazah Novita Kurnia Putri dari Amerika Serikat. Namun belum ada kepastian kepada pihak keluarga kapan jenazah Novita Kurnia Putri tiba di Indonesia.
Konsulat Jenderal RI di Houston Andre Omer Siregar menyatakan akan memfasilitasi pemulangan jenazah Novita dari Texas, Amerika. Selain bertemu pihak kepolisian Texas untuk mendapat informasi penembakan, Andre bertemu dengan suami korban, Robert A. Brazil, untuk menyampaikan duka cita.
"Pihak KJRI Houston setelah mendapatkan laporan tersebut langsung menuju ke TKP dan telah bertemu dengan suami korban WN Amerika. Kami juga sudah bertemu dengan aparat keamanan untuk mendapatkan keterangan dari peristiwa tersebut," tulis keterangan yang disiarkan Koordinator Fungsi Pensosbud Konsulat Jenderal RI Houston, Mohamad Kamal.
Adapun KJRI Houston menerima permintaan repatriasi jenazah almarhumah dari pihak keluarga yang berada di Indonesia. Selanjutnya, Konjen RI Houston menemui Sekretariat Negara Bagian Texas, John B. Scott, untuk meminta bantuan agar dapat mempercepat proses administrasi pemulangan jenazah.
Salah satunya dengan menerbitkan sertifikat kematian oleh instansi terkait. Diketahui, pemulangan jenazah dari Amerika Serikat ke Indonesia membutuhkan waktu cukup lama, khususnya penerbitan dokumen kematian oleh Departemen Kesehatan setempat.Â
Jenazah almarhumah Novita rencananya akan dimakamkan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Oleh karena itu, KJRI Houston dan Kementerian Luar Negeri akan terus memfasilitasi pemulangan jenazah almarhumah Novita ke Semarang.
KJRI Houston juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk memfasilitasi keinginan pihak keluarga almarhumah.
Kronologi Penembakan
Sebelumnya, seorang wanita berdarah Indonesia meninggal dunia terkena peluru nyasar di Texas, Selasa pekan lalu. Korban bernama Novita Kurnia Putri atau akrab disebut Vita Brazil, 25 tahun, yang sedang mengetik menggunakan laptop di rumahnya di West Bexar County, San Antonio, Texas.
Malam itu, Vita tertembak beberapa kali di bagian wajahnya sekitar pukul 12.30 pagi dini hari, dan meninggal dunia di tempat kejadian.
NBC News menyebut tiga orang pelaku penembakan yang berusia 17, 15, dan 14 tahun telah ditangkap polisi. Pelaku penembakan yang berusia 14 dan 15 tahun sempat melarikan diri sebelum berhasil ditangkap.
Ada seorang wanita lain yang menginap di rumah Novita yang juga tertembak, tetapi lukanya tidak fatal.
Polisi berkata Novita sedang berada di kamarnya dan bekerja memakai komputer ketika penembakan terjadi. Para pelaku menembakan hingga 100 peluru ke rumah korban. Mereka menggunakan dua pistol dan satu AR-15.
Diduga target asli para pelaku adalah rumah tetangga Novita. Namun, polisi menilai para pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan.
"Saya tidak berpikir mereka tidak menunjukkan penyesalan apa pun," ujar Sheriff di Bexar County, Javier Salazar.
Belum jelas apakah para pelaku akan disidang sebagai orang dewasa atau anak-anak. Mereka kini sedang ditahan.Â
Advertisement
Penggalangan Dana
Kerabat dan teman Novita korban penembakan lebih dari 100 peluru menggalang bantuan untuk keluarga korban lewat situs GoFundMe.
Sejauh ini, sudah ada 106 donatur untuk Novita Brazil dengan total bantuan yang dikumpulkan hingga USD7.025 atau setara Rp 107 juta, pada Senin, 10 Oktober 2022 pukul 13.00 WIB. Penggalangan dana untuk Novita Brazil masih akan dibuka hingga beberapa waktu ke depan.
"Pagi hari pada tanggal 4 Oktober 2022, Vita Brazil tewas secara tragis dalam sebuah perjalanan akibat insiden penembakan," demikian tertulis di situs tersebut.
"Vita sosok wanita cantik berusia 25 tahun. Dia adalah sosok manis yang pernah Anda temui. Dia baik, tidak mementingkan diri sendiri, lucu, penyayang, suka berpetualang, dan memiliki hati yang baik."
"Dia tinggal di San Antonio, Texas bersama suaminya selama 3 tahun. Dia berasal dari Indonesia dan direncanakan pulang ke tempat keluarganya, di mana pemakamannya akan berlangsung."