Ijazah Presiden Jokowi Digugat, Rektor UGM Gelar Jumpa Pers

Universitas Gadjah Mada melalui Rektor Ova Emilia bakal menggelar konferensi pers sore ini, Selasa (11/10/2022) terkait gugatan ijazah Presiden Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2022, 15:37 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2022, 15:36 WIB
Ova Emilia pada Jumat 20 Mei 2022 terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada atau Rektor UGM Yogyakarta periode 2022-2027.
Ova Emilia pada Jumat 20 Mei 2022 terpilih sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada atau Rektor UGM Yogyakarta periode 2022-2027. (www.ugm.ac.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Terkait gugatan ijazah Presiden Jokowi di UGM yang ramai menjadi perbincangan di masyarakat, pihak Universitas Gadjah Mada melalui Rektor Ova Emilia bakal menggelar konferensi pers sore ini, Selasa (11/10/2022).

 "Jumpa Pers tentang Ijazah Presiden Jokowi bersama Rektor UGM pukul 15.30 di R. Fortakgama sore nanti, Selasa (11/10)," tulis keterangan resmi yang dirilis UGM.

Sebelumnya diberitakan, ijazah Presiden Jokowi digugat oleh seorang warga bernama Bambang Tri Mulyono pada Senin (3/10/2022) ke PN Jakarta Pusat.

Gugatan itu sendiri terdaftar dalam perkara nomor 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum (PMH). Gugatan itu terkait dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 lalu.

Penggugat meminta agar Presiden Jokowi dinyatakan telah melakukan berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah sekolah dasar SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Presiden Jokowi diketahui sempat mengenyam pendidikan di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Seama kuliah di UGM, Jokowi dikenal aktif menjadi anggota Silvagama, Mapala anak UGM, sebuah organisasi semi otonom yang berada di fakultasnya.

 

 

 


Respons Kocak Gibran

Sementara itu, anak pertama Jokowi yang juga Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengaku bosan menanggapi munculnya isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang kembali mencuat beberapa waktu terakhir.

"Itu isunya muncul terus, tanya yang bikin isu. Nganti bosen nanggepi aku (saya sampai bosan menanggapi)," kata Gibran kepada awak media di Solo, Senin.

Gibran mengatakan bahwa bantahan yang berkali-kali disampaikan akan menjadi sia-sia jika berhadapan dengan pihak yang tidak menyukai ayahnya.

Menurut ia, jika memang Presiden Jokowi hanya mengandalkan ijazah palsu, tidak mungkin lolos pendaftaran pada berbagai kontestasi politik yang diikutinya, mulai dari Pemilihan Wali Kota Surakarta, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, hingga Pemilihan Presiden 2014.

"Sekarang daftar wali kota, gubernur, ora nganggo ijazah meh nganggo opo? Nganggo godong pisang po piye. Ora to yo, mosok meh ngapusi pendaftaran presiden (tidak pakai ijazah terus pakai apa? Apa pakai daun pisang. Kan tidak, masa mau berbohong pendaftaran presiden)," katanya.

Gibran mengatakan ijazah yang dimiliki ayahnya tersebut sah dan sudah sesuai, termasuk riwayat pendidikan Presiden Jokowi juga sesuai dengan daftar yang beredar saat pendaftaran pilpres.

"Riwayat pendidikan Pak Jokowi ya sesuai itu," katanya.

Sementara itu, mantan Kepala SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto memastikan ijazah yang dimiliki Presiden Jokowi adalah asli.

Ia menegaskan bagi siapa saja yang meragukan keaslian ijazah Presiden Jokowi bisa datang langsung ke SMAN 6 Surakarta.

"Kalau yang begini-begini saya tidak mau menanggapi berlebihan. Begini saja, kalau ada yang ragu, silakan datang dan cek ke SMAN 6 Solo. Dokumennya kan ada di sana," kata Kepala SMAN 6 Surakarta periode 2015-2020 tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya