Liputan6.com, Tuban - Ampo merupakan salah satu kuliner tradisonal khas Tuban, Jawa Timur. Makanan tradisional ini termasuk salah satu kuliner ekstrem berbahan dasar tanah liat.
Ampo biasanya dikonsumsi sebagai camilan atau makanan ringan. Rasanya seperti cokelat yang dicampur dengan kopi, tetapi agak sedikit gurih.
Tanah liat yang digunakan harus tanah yang masih murni, tidak tercampur oleh kotoran dan tidak mengandung pasir sama sekali. Jenis tanah yang digunakan merupakan tanah latosol.
Advertisement
Baca Juga
Tanah ini memiliki tekstur yang lembut dan tidak mengandung batu, kerikil, maupun pasir. Pemilihan tanah juga harus dilakukan dengan cermat, agar tanah yang didapatkan benar-benar tanah yang steril.
Dikutip dari berbagai sumber, ampo di Tuban diketahui sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, yakni lebih dari 350 tahun yang lalu. Dulu nenek moyang sangat kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga terciptalah ampo.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Proses Pembuatan
Proses pembuatan ampo sendiri berasal dari tanah liat yang di padatkan menjadi berbentuk kubus, kemudian diserut menggunakan alat dari bambu hingga bentuknya menyerupai stik. Proses menyerut ini harus dilakukan dengan sabar karena memang tanah yang diserut harus sedikit demi sedikit.
Hasil serutan itulah yang kemudian disebut Ampo. Hasil serutan yang sudah berupa Ampo itu kemudian ditempatkan di wadah periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku berbahan bakar kayu.
Proses yang diperlukan untuk mengasapi Ampo ini sekitar 1 jam. Selain sebagai camilan, ternyata ampo juga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan.
Biasanya ampo digunakan untuk mengobati beberapa penyakit ringan. Hal ini karena ampo dipercaya oleh masyarakat bisa memberikan efek dingin untuk tubuh.
Di antara penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi ampo, yaitu diare, gatal-gatal, dan demam. Ampo yang terbuat dari tanah liat bersih memiliki efek membuat kondisi perut menjadi nyaman.
Selain itu, tanah liat yang steril juga membantu melindungi tubuh manusia dari serangan virus dan bakteri. Tanah liat bisa mengikat hal yang berbahaya seperti mikroba, patogen, dan virus.
Mengonsumsi camilan tradisional ampo dipercaya dapat menjadi tameng untuk melindungi usus manusia dari serangan virus dan bakteri. Sayangnya, kini keberadaan ampo yang sulit ditemukan membuat camilan satu ini hampir punah.
Advertisement