Liputan6.com, Serang - Di hadapan ratusan santri, ulama, dan kiai Banten, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan menindak tegas anggotanya yang terlibat pelanggaran hukum. Perkataan itu juga didengar para petinggi Mabes Polri yang dibawa Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Ponpes Al Fathaniyah, Kota Serang, Banten. Seperti Kadiv Propam, AS SDM, Aslog hingga Asrena.
Baca Juga
Advertisement
"Jika ada oknum melanggar, saya tidak pernah ragu-ragu untuk memangkas, karena itu bisa merusak institusi," ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (2/11/2022).
Meski sembari bergurau, namun ada pesan khusus bagi personel polri. Listyo berujar, oknum polisi nakal sangat takut berhadapan dengan Irjen Pol Syahardiantono, sebagai polisinya polisi.
"Kadiv Propam sebenernya humble, tapi kalau polisi nakal takut sama dia," katanya.
Di tengah badai yang menerpa institusi polri, mantan Kapolda Banten itu berharap dukungan dan doa dari para ulama serta kiai Banten, untuk bisa melakukan transformasi polri ke arah yang lebih baik. Kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa akan dijadikan contoh untuk bersih-bersih korps Bhayangkara.
"Institusi polri kini sedang di uji, saya selalu sampaikan kepada anggota, ibarat emas, kita sedang di ayak, sedang di lebur, untuk menjadi emas 24 karat," terangnya.
Ada Polisi Nakal, Laporkan!
Â
Listyo mengajak masyarakat untuk terus mengawasi institusi polri, jika ada personelnya yang nakal, bisa segera dilaporkan.
Dia ingin lembaga yang dipimpinnya bisa menjadi institusi penegak hukum yang transparan dan berkeadilan. Sehingga butuh dukungan dan kritik dari para tokoh agama hingga masyarakat.
"Kekuatan doa akan membuat kita lebih bersemangat, akan lebih mantap di dalam melaksanakan apa yang menajdi tugas pokok kita untuk melindungi dan mengayomi masyarakat. Tentunya penegakan hukum dan transparan serta berkeadilan," jelasnya.
Advertisement