Liputan6.com, Bandung - Salah satu yang menarik perhatian dari penyelenggaraan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang adalah penggunaan kendaraan listrik untuk para kepala negara dan delegasi yang hadir.
Baca Juga
Advertisement
Kendaraan listrik tersebut bahkan beragam unitnya. Mulai dari bus, mobil, sampai sepeda motor akan digunakan untuk keperluan KTT berbahan bakar listrik.
Salah satu yang pasti akan banyak hilir mudik adalah mobil listrik. Sejumlah mobil listrik akan mendukung transportasi kegiatan internasional tersebut.
Terbaru, PT Blue Bird Tbk bakal menyediakan 30 kendaraan listrik pada gelaran KTT G20 di Bali. Secara keseluruhan, total armada yang disiapkan perseroan untuk gelaran tersebut mencapai lebih dari 200 unit.
“Hampir 230 kendaraan kami dipakai di Bali. Jenisnya dari Alphard, EV, Mercedes, Camry, Hiace, bus, total EV kendaraan 100 lebih, target total 200 tahun depan. Kendaraan listriknya hampir 30 sudah ada di Bali,” ucap Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Seperti diketahui, PT Blue Bird sudah memasuki tahun ketiga menggunakan armada mobil listrik. Saat ini sudah 60 unit mobil listrik berseliweran melayani penumpang.
Sejak 2019, Blue Bird sudah menggunakan armada model BYD e6 dan Tesla X 75D.
Selain Blue Bird, masih banyak mobil listrik yang akan mejeng di acara puncak G20. Berikut Liputan6.com rangkum informasinya dari berbagai sumber.
Dari Wuling hingga Toyota
Wuling Motors dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait penyiapan 300 unit Air EV, yang akan digunakan oleh panitia nasional dan delegasi KTT G20.
Wuling Motors menyerahkan 216 unit tipe long range dan 84 unit tipe standard range. Harga per unit mobil listrik itu mulai Rp284 juta.
Sementara, untuk Hyundai Genesis Electrified G80 Spesial Edition, mobil berjenis sedan itu akan dipakai untuk transportasi para tamu VVIP yakni para kepala negara.
Tipe mobil listrik ini diproduksi khusus untuk mendukung KTT G20 di Bali. Harga jualnya antara Rp1,8 miliar hingga Rp2,5 miliar. Hyundai hanya memproduksi 44 unit saja saat ini.
Sedangkan harga Hyundai Genesis G80 dibanderol sekitar Rp630 juta per unit. Harganya sedikit lebih rendah karena memiliki beberapa perbedaan dengan edisi khusus G80.
Hyundai juga menyediakan 262 unit Ioniq 5 Signature. Mobil seharga Rp809 juta per unitnya ini akan digunakan untuk mengangkut para delegasi yang menghadiri puncak acara G20.
Hal yang sama juga dilakukan PT Toyota Astra Motor. Tercatat ada 143 kendaraan listrik dari Toyota yang akan digunakan sebagai alat transportasi di Bali nanti.
Kendaraan itu terdiri dari 41 unit Toyota BZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e. Motor dan mobil ini nantinya akan digunakan sebagai kendaraan patroli dan pengawalan aparat keamanan.
Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kepercayaan pemerintah untuk produk Toyota yang dipilih sebagai kendaraan resmi KTT G20.
"Tidak hanya mendukung kelancaran mobilitas peserta konferensi, kehadiran Toyota BZ4X dan Lexus UX 300e ini diharapkan akan menjadi simbol komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon menuju era Carbon Neutrality pada 2060," kata Henry dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Sebagian Besar Anggaran dari APBN
Total kendaraan listrik yang akan digunakan pada ajang KTT G20 ini sebanyak 1.452 unit. Terdiri dari 962 mobil listrik, 454 motor listrik dan 36 bus listrik.
Untuk pengadaannya, pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
"Pengadaan kendaraan mobil listrik untuk kegiatan KTT G20 di Bali menggunakan dana APBN," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (31/10/2022).
Namun tidak semua kendaraan yang dipakai dibeli dari uang negara. Sebagian kendaraan listrik itu merupakan pinjaman dari produsen atau endorse. Seperti kerja sama pemerintah dengan PT Toyota-Astra Motor.
"Pengadaan kendaraan mobil listrik untuk kegiatan KTT G20 juga sebagian dari pinjaman, seperti yang dilakukan PT Toyota-Astra Motor," ujar Sandiaga.
Begitu juga dengan mobil yang diproduksi Hyundai. Pengadaan kendaraan listrik ini merupakan kerja sama pemerintah dengan pihak swasta.
Infrastruktur pendukung kendaraan listrik juga dikebut pemerintah. Penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di Bali, BUMN ini telah menyediakan 88 SPKLU, yakni 66 SPKLU dengan teknologi ultra fast charging dan 22 unit SPKLU fast charging.