Menanti Aksi Nyata Penanganan Jembatan Miring, Jalan Rusak dan Tanah Longsor di Kawasan Blora Kota

Penantian warga di Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, seolah tambah yakin saat petugas dari BPBD Kabupaten Blora mendatangi lingkungan mereka yang tampak kurang perhatian sejak lama. Kondisi jembatan di lingkungan mereka sudah belasan tahun rusak tanpa ada penanganan.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 13 Nov 2022, 07:54 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 07:00 WIB
Penampakan jembatan miring di Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Penampakan jembatan miring di Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Warga di Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, tambah yakin saat petugas dari BPBD Kabupaten Blora mendatangi lingkungan mereka yang tampak kurang perhatian sejak lama. Kondisi jembatan di lingkungan mereka sudah belasan tahun rusak tanpa ada penanganan.

Imbasnya, bagi yang ingin mengaji dan melakukan salat berjemaah di masjid sekitar lokasi, maupun menuju sawah harus bersusah payah terlebih dahulu ketika melewati jembatan tersebut. Akses jalannya sendiri juga tanpa tersentuh aspal lagi sejak dibangun.

"Ini sering dilewati orang, kondisinya jembatan miring. Saya di sini sudah 12 tahun sudah begini, jalan di sini semenjak aspal pertama sampai sekarang juga belum ada penanganan sama sekali," ungkap warga setempat, Ibin (45) saat diwawancarai Liputan6.com, Sabtu (12/11/2022).

Tak hanya terkait jembatan dan akses jalan, sekitar lokasi setempat juga kondisinya mengalami tanah longsor. Terlihat para petugas BPBD Kabupaten Blora sedang berjibaku mengukuri longsoran untuk bahan laporan.

Warga menambahkan bahwa lingkungan mereka adalah kawasan kota Blora yang kurang perhatian dari pemerintah. Seringnya, kata mereka hanya disurvei saja tanpa ada tindaklanjut secara jelas kapan rencana akan dibangun.

"Seringnya setiap tahun kalau di sini cuman diukur-ukuri saja tanpa ada penanganan. Itu sejak dulu begitu hingga sekarang," tambah warga setempat, Khafid (64) saat diwawancarai di sekitar lokasi longsoran.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Respons Petugas BPBD Blora

TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri saat diwawancarai Liputan6.com di lokasi longsoran belakang tembok TPQ At-Tin, Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri saat diwawancarai Liputan6.com di lokasi longsoran belakang tembok TPQ At-Tin, Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Sementara TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri menjelaskan, bahwa longsoran yang terjadi ini tepatnya di belakang tembok bangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) At-Tin, Dukuh Kaliwangan RT 05 RW 03, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora kota.

"Ini adalah longsoran yang diakibatkan karena gerusan arus sungai. Panjangnya longsoran sekitar 10 meter, lebarnya 5 meter, kedalaman 3 meter di belakang TPQ," ujar TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri.

Lokasi sekitar longsoran selain terdapat adanya bangunan TPQ At-Tin juga berdiri bangunan lain yakni meliputi masjid, rumah penduduk dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini, petugas juga memberikan penjelasan kaitan kondisi penampakan jembatan miring.

"Kalau jembatan tadi masuk jembatan lingkungan, kita sudah cek. Tiang penyangga sudah roboh semua dan sayap jembatan sudah patah," ucapnya.

Lebih lanjut, petugas juga menyatakan bahwa hasil dari asesmen awal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan ke pimpinan BPBD Kabupaten Blora.

"Kemungkinan nanti akan dikoordinasikan pimpinan BPBD Kabupaten Blora dengan lintas sektoral supaya ada penanganan selanjutnya," kata Agung Tri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya