Liputan6.com, Gorontalo - Saat ini, kriminalisasi dan persoalan yang dihadapi petani sawit di Indonesia kerap kali terjadi. Berangkat dari hal itu, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan berkomitmen meminimalisir hal tersebut.
Bahasan itu terungkap saat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo Perjuangan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Rabu (23/11/2022). FGD tersebut diikuti oleh petani sawit se Provinsi Gorontalo.
Advertisement
Baca Juga
FGD yang bertajuk Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana serta pengembangan SDM perkebunan Kelapa Sawit itu, mencoba menawarkan solusi yang dihadapi petani plasma saat ini, khususnya sawit di Gorontalo.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Gorontalo Misran Tolinggi, hadirnya apkasindo di tanah serambi madinah, bakal menjadi asosiasi petani sawit yang mampu memberikan solusi berbagai persoalan yang dihadapi petani.
"Saat ini, orang Gorontalo kalau mendengar soal pertanian sawit menjadi takut. Nah. stigma inilah yang kemudian kita singkirkan dari benak mereka," kata Misran di hadapan petani sawit.
Selain itu, kedepan Apkasindo Perjuangan di Gorontalo bakal membuka peluang investor sawit masuk ke Gorontalo. Memudahkan petani mendapatkan fasilitas, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Intinya, apkasindo hadir minimal bisa meminimalisir gesekan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apkasindo Perjuangan, Alpian Arahman, mengatakan jika ini merupakan bentuk kepedulian mereka kepada petani mandiri dan petani plasma di Gorontalo. Apkasindo Perjuangan kini sudah terbentuk di 22 provinsi da 117 kabupaten, termasuk di Gorontalo.
“DPW Gorontalo, DPD Kabupaten Gorontalo, DPD Kabupaten Boalemo, dan DPD Kabupaten Pohuwato akan membantu petani sawit untuk mendapatkan dana hibah 30 juta per hektare dalam bentuk program peremajaan sawit rakyat dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” kata Alpian usai mengukuhkan pengurus Apkasindo Gorontalo.
"Mudah-mudahan ini bakal menjadi langkah bagi petani plasma di Provinsi Gorontalo," ia menandaskan.