Mita Remaja Korban Kecelakaan hingga Patah Tulang Tangan dan Kaki Kondisinya Membaik

Kondisi remaja 12 tahun korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami patah tulang kaki dan tangan makin membaik.

oleh M Syukur diperbarui 25 Nov 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 15:00 WIB
Korban laka lantas yang mengalami patah tulang kaki mendapatkan terapi dari Biro SDM Polda Riau.
Korban laka lantas yang mengalami patah tulang kaki mendapatkan terapi dari Biro SDM Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi remaja 12 tahun korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami patah tulang kaki dan tangan, saat ini makin membaik. Setelah menjalani operasi tulang di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, murid kelas 6 SD bernama Ayu Sasmita, itu juga mendapatkan terapi psikologi. 

Terapi bagi warga Kecamatan Tenayan Raya yang sempat lumpuh dua bulan lebih ini diberikan Biro Sumber Daya Manusia Polda Riau. Terapi berlangsung setelah Mita menjalani medical check up. 

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menjelaskan, kondisi luka jahitan kaki Mita usai operasi tulang mulai mengering. Perban pada lama Mita sudah diganti dan diminta petugas rajin kontrol. 

"Diperkirakan 3 bulan ke depan akan pulih kembali, mudah-mudahan bisa berjalan lagi," kata Sunarto, Rabu siang, 23 November 2022.

Sunarto menjelaskan, terapi psikologi diberikan karena Mita masih trauma usai mengalami kecelakaan lalu lintas. Apalagi kejadian itu membuat patah kaki dan tangannya.

"Perkembangan bagus secara mental, pekan depan dilakukan konseling kembali saat kontrol dokter," sebut Sunarto. 

Terapi psikologi dipimpin Kasubbag Psipol Bag Psikologi Biro SDM Polda Riau Artha Riana NN SPsi MM. Tim terapi juga membawakan buah tangan berupa tas sekolah, buku dan perlengkapan sekolah lainnya. 

"Mita terlihat sangat senang, mudah-mudahan bisa segera sembuh dan kembali bersekolah," harap Sunarto.

 

 

Faktor Ekonomi

Sebagai informasi, Mita menjadi korban kecelakaan setelah diajak neneknya tinggal ke Pekanbaru. Mita ke Pekanbaru karena ibunya meninggal dunia sementara sang ayah sibuk bekerja. 

Mita mengalami kecelakaan lalu lintas tak jauh dari rumah neneknya. Sang penabrak memang tidak kabur tapi tidak pernah mengajak Mita ke rumah sakit, hanya ke dokter. 

Mita tentu saja ingin berobat ke dokter tulang tapi tak kesampaian karena keterbatasan ekonomi. Mita awalnya mendapatkan bantuan kursi roda dari sejumlah jurnalis yang sering meliput di Polda Riau. 

Usai bantuan bersama dengan Bidang Humas Polda Riau itu, Mita dibawa ke sakit dan menjalani operasi. Kondisinya terus menunjukkan perubahan lebih baik sehingga harapannya berjalan lagi semoga terwujud. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya