10 Permainan Tradisional Anak yang Perlahan Mulai Dilupakan

Era disrupsi dan digitalisasi perlahan mengikis permainan tradisional anak yang biasa dimainkan bersama.

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 06:00 WIB
10 Permainan Tradisional Anak Perlahan Mulai Dilupakan
Anak-anak bermain permainan tradisional gasing di RPTRA Melati Duri Pulo, Jakarta, Sabtu (13/10). Traditional Games Returns (TGR) mengampanyekan permainan tradisional dengan mengusung tema "Millenials". (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap daerah memiliki ciri khas salah satunya permainan tradisional. Permainan tersebut identik dimainkan anak-anak dan membutuhkan kerja sama tim.  

Namun, perkembangan digitalisasi hingga disrupsi membuat warisan permainan tradisional anak terkikis. Masifnya kepemilikan ponsel pintar membuat seseorang berubah sikap.

Termasuk kepada kebiasaan anak bermain permainan tradisional yang dilakukan sore hari. 

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut daftar permainan tradisional di Indonesia yang perlahan mulai dilupakan.

Layangan

Permainan anak yang pertama di daftar ini adalah layangan. Permainan ini lazim dimainkan anak laki-laki, serta lazim dilakukan di lapangan terbuka. Tak jarang, permainan ini juga lazim dilakukan di loteng rumah.

Gasing

Di beberapa tempat, permainan ini lazim dikenal dengan nama lain. Di Jakarta misalnya, gasing lazim dikenal dengan sebutan panggal. 

Sementara itu, orang Lampung lazim mengenali permainan ini dengan nama pukang. Permainan ini lazim dimainkan perseorangan maupun beramai-ramai. 

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun tak jarang juga memainkan permainan satu ini.

Petak Umpet

Orang Sunda mengenal permainan ini dengan sebutan ucing sumput. Permainan ini wajib dimainkan oleh beberapa orang. Satu orang akan menutupkan matanya dengan lengan yang disandarkan di tembok. 

Selama menutup mata, orang tersebut mesti berhitung hingga 10, 20, atau lebih. Tergantung kesepakatan bersama.

Beberapa orang lainnya akan bersembunyi di tempat yang sulit ditemukan. Orang yang sebelumnya telah berhitung lantas mencari orang-orang yang telah bersembunyi.

Lompat Tali

Sesuai namanya, permainan ini memakai tali sebagai alat utama. Permainan ini umumnya dimainkan oleh perempuan. Namun, tak jarang laki-laki pun juga memainkan permainan ini. 

Permainan ini dilakukan dengan cara melompati tali dengan ketinggian tertentu. Kadangkala tali diputar-putar untuk menambah tingkat kesulitan permainan.

Bentengan

Seperti petak umpet, permainan satu ini juga mesti dilakukan oleh banyak orang. Dalam permainan ini, orang-orang yang terlibat pada permainan ini akan dibagi dua grup. 

Masing-masing grup harus terdiri atas 4 atau 5 orang. Tiap grup mesti memiliki benteng-bentengan. 

Benteng-bentengan sendiri bisa berupa pilar, tiang, pohon, maupun tembok. Setelah memiliki benteng masing-masing, kedua grup lantas menyerang dan merebut benteng milik lawan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Congklak

Selain lompat tali, permainan satu ini juga lazim dimainkan oleh perempuan. Permainan ini dilakukan dengan cara menaruh biji-bijian ke tiap lubang yang ada pada papan congklak. 

Papan congklaknya sendiri lazim dibuat kayu ataupun plastik.

Kelereng atau Gundu

Kalau yang satu ini lazim dimainkan oleh anak laki-laki. Cara melakukan permainan ini adalah dengan menyentil satu kelereng ke tumpukan kelereng yang diletakkan di tempat yang agak jauh. 

Setiap kelereng yang lepas dari tumpukan kelereng itu bisa dimiliki oleh mereka yang berhasil melepaskannya. Kelereng-kelereng tersebut bisa dijadikan koleksi pribadi ataupun dijual.

Egrang

Permainan satu ini tak hanya dimainkan di waktu senggang. Tetapi, juga lazim dilombakan di ajang 17 Agustusan. Permainan ini dilakukan dengan cara berjalan di atas dua galah atau tongkat. 

Galah atau tongkat tersebut diposisikan secara vertikal, serta dilengkapi dengan pijakan kaki. 

Pijakan kaki itulah yang harus dipakai, kalau ingin bisa berjalan dengan dua galah atau tongkat itu. Perlu keseimbangan yang baik untuk bisa melakukan permainan ini. 

Walau begitu, Anda bisa melatihnya dengan baik di lapangan maupun di tempat yang luas. Pastikan untuk melakukannya dengan bantuan orang lain, agar Sahabat tidak mudah terjatuh saat latihan nanti.

Ular Naga

Ini adalah permainan lainnya yang lazim dimainkan beramai-ramai. Pada permainan ini, beberapa orang mesti membuat barisan memanjang layaknya ular. Barisan itu lantas mesti melewati terowongan yang dibuat oleh dua orang.

Selain membuat terowongan, dua orang tersebut juga akan menyanyikan lagu untuk mengiringi barisan yang melintas. Saat lagu habis, akan ada satu orang dalam barisan yang bakal ditangkap oleh terowongan tersebut.

Orang tersebut nantinya harus memilih, apakah masuk tim A atau tim B. Hal itu mesti dilakukan hingga barisan ular naga habis. Tim yang anggotanya paling sedikit nantinya harus menangkap tim yang anggotanya paling banyak.

Gobak Sodor

List permainan tradisional terakhir di artikel ini adalah gobak sodor. Boleh dibilang kalau permainan ini sudah semakin jarang dimainkan anak zaman sekarang, tak seperti layangan atau egrang yang masih sering dimainkan.

Permainan ini hampir mirip dengan permainan benteng. Adapun yang menjadi pembeda adalah tidak adanya benteng pada permainan gobak sodor. Pada gobak sodor, salah satu kelompok mesti melewati adangan kelompok lain, agar bisa melewati garis hingga baris terakhir.

Permainan ini lazim dilakukan di lapangan bulu tangkis ataupun lapangan yang telah diberi garis. Di beberapa tempat, permainan ini juga lazim disebut galasin. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya