Cara Gatotkaca dan Super Hero Bangkitkan Imun Anak-Anak ODHA di Solo

Gatotkaca dan beberapa super hero ini mendatangi salah satu panti penampungan pasien ODHA di Kota Surakarta. Dengan membawa bebarapa bingkisan dan mainan mereka menghibur anak-anak yang kesehariannya itu harus selalu mengonsumsi obat.

oleh Dewi Divianta diperbarui 01 Des 2022, 16:41 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 16:28 WIB
Cara Gatotkaca Bangkitkan Imun Anak-anak Penderita HIV
Cara Gatotkaca Bangkitkan Imun Anak-anak Penderita HIV Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sukoharjo - Batman, Spiderman, Superman, dan Gatotkaca itu berlari menghampiri puluhan anak-anak di sebuah halaman rumah, dengan penuh keceriaan para super hero itu disambut puluhan anak yang sudah menunggunya sejak pagi.

Ya, super hero itu hadir buka tanpa alasan, anak-anak kecil tersebut adalah ODHA yang tinggal di Yayasan Lentera, Solo. Kedatangan super hero itu bukan tanpa alasan, mereka membawa bingkisan hadiah dan juga hendak menghibur anak-anak ODHA tersebut.

Hal itu dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia. Para super hero ingin berbagi kebahagiaan untuk anak-anak ODHA, membangkitkan keceriaan anak-anak yang setiap harinya harus meminum obat-obatan. 

Danang Wijanarko sosok Gatotkaca mengatakan dirinya bersama rekannya dari komunitas super hero pendongeng datang dalam rangka memberikan kebahagiaan untuk anak-anak ODHA sebagai salah satu upaya pembangkit imun.

"Bertepatan dengan Hari AIDS sedunia kita datang. Bawa hadiah, makanan, dan juga mendongeng cerita kepada anak-anak di sini (ODHA)," katanya kepada Liputan6.com di Sukoharjo, Kamis (1/12/2022).

 

Stigma Negatif tentang ODHA

Cara Gatotkaca Bangkitkan Imun Anak-anak Penderita HIV
Cara Gatotkaca Bangkitkan Imun Anak-anak Penderita HIV (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Danar menyebut, ia bersama rekan-rekannya hadir untuk memberikan kecerian dalam rangka hari Aids sedunia, sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat luas bahwa penderita ODHA tidak menular walau bersentuhan fisik. 

"Anak-anak tadi ada yang memeluk Batman, kita mau memberikan contoh bahwa dengan bersentuhan seperti itu penyakit yang diderita ODHA tidak menular. Kecuali adalah kontak darah dan hubungan intim," tutur dia. 

Menurutnya, dengan menggunakan kostum super hero dirinya bisa mengajak anak-anak penderita ODHA bercengkrama dan mendengarkan dongeng sekaligus berinteraksi dengan super hero yang selama ini hanya bisa mereka liat dari layar televisi.

"Kita dongengin mereka, terlihat mereka ceria sekali. Keceriaan itu yang bangkitkan imun mereka, dan membawa dampak baik. HIV kan diserang imun ketika imun baik, tentu menjadi imun tambahan," ucapnya.

Sementara itu, selain menghadirkan kebahagian dan kecerian untuk anak-anak tersebut dirinya ingin menyampaikan bahwa para penderita HIV/Aids itu harus dirangkul dan tidak dikucilkan dari masyarakat umum. Dalam kesempatan itu ia mengajak semua pihak membantu merangkul dan memberikan dukungan kepada para penderita ODHA agar bisa bertahan hidup dan merasakan kebahagiaan diterima di lingkungan mereka tinggal. 

"Jangan singkirkan orangnya, tapi singkirkan dan hindari penyakitnya, apalagi anak-anak ini tidak tahu mereka mengidap penyakit ini (HIV/Aids). Momentum ini mari bersama-sama mencegah agar tidak ada lagi korban terjangkit penyakit ini(HIV/Aids)," tutur dia.

Sementara itu, Kefas salah satu pengurus Yayasan Lentera yang menangani anak-anak ODHA, menyebut, terdata ada sekitar 40 anak dalam yayasan tersebut, mulai dari umur balita hingga sekolah menengah pertama. Mereka menyampaikan terima kasih atas kehadiran para super hero.

Kegiatan menghibur anak-anak ODHA tersebut hampir setiap tahun digelar, tetapi sempat terhenti ketika masa Pandemi Covid-19, selama 2 tahun. Ketika melihat super hero datang lagi, sontak anak-anak Yayasan Lentera terlihat sangat senang.

"Anak-anak sangat amazing bisa ketemu super hero idolanya lagi, karena dulu hampir tiap tahun Mas Danar (Gatotkaca) dengan team super hero selalu ke sini di Hari Aids sedunia," ucap Kefas.

Menurutnya, selama dua tahun pandemi, anak-anak ODHA tersebut merasa kehilangan sosok super hero yang tiap tahun datang menghibur mereka. "Dua tahun pandemi Mas Danar enggak bisa ke sini karena peraturan social distance. Sekarang datang lagi, anak-anak senang banget apalagi sambil bawa hadiah banyak banget," tutur Kefas.

Dirinya berharap dengan adanya rombongan super hero tersebut bisa memantik perhatian masyarakat luar dan bisa memberikan pemahaman agar stigma buruk tentang penderita HIV/Aids mulai berkurang.

"Semoga semakin berkurang stigma negatif pada mereka anak anak penderita Aids. Mereka butuh perhatian dan jangan dikucilkan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya