Warga Distrik Kiwirok Pulang Naik Pesawat usai 14 Bulan Mengungsi karena KKB

Satgas Ops Damai Cartenz bersama TNI-Polri lainnya terus berjuang memulangkan warga ke Distrik Kiwirok, Papua, setelah 14 bulan lamanya mengungsi

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 01 Des 2022, 21:46 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 21:31 WIB
Satgas Ops Damai Cartenz
Satgas Ops Damai Cartenz bersama TNI-Polri lainnya terus berjuang memulangkan warga ke Distrik Kiwirok, Papua (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Papua - Satgas Ops Damai Cartenz bersama TNI-Polri lainnya terus berjuang memulangkan warga ke Distrik Kiwirok, Papua, setelah 14 bulan lamanya mengungsi akibat serangan Kelomopok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu. Warga dipulangkan menggunakan pesawat 

Bupati Pegunungan Bintang, Spey Yan Birdana mengatakan, pemulangan warga ke Distrik Kiwirok menggunakan pesawat jenis ICAROS, dengan penerbangan tiga sampai empat kali. Pemulangan warga tersebut, akan dikawal personel gabungan TNI-Polri. 

"Kami fasilitasi pemulangan warga dengan pesawat," kata Spey dalam keterangannya, Kamis (1/12). 

Ia mengatakan, kejadian di Distrik Kiwirok merupakan kejadian kedua, setelah tahun 1982 silam. Distrik ini menjadi sasaran dari kebrutalan KKB. Sejumlah fasilitas umum dihanguskan. Bahkan, tidak segan-segan membunuh masyarakat. Akibatnya, warga pun ketakutan dan pergi mengungsi. 

"Sudah 1,2 tahun masyarakat kami, telah mengungsi dan pastimya ada kerinduan untuk kembali lagi ke Kiwirok melakukan aktivitas sehari-hari," ucapnya. 

Dilanjutkannya, dari 5 Kampung di Kiwirok dengan jumalah penduduk mencapai 1338 orang, telah meninggalkan Kiwirok setelah serangan KKB. Masyarakat pun menyebar di Distrik-distrik di Pegunungan Bintang, seperti di Oksibil. Tercatat, untuk Oksibil sendiri, sebanyak 557 orang mengungsi. 

"Harapannya masyarakat yang kembali ini, harus dipastikan untuk mendata ulang jumlah masyarakat yang mengungsi di Distrik lain," bebernya. 

Spey mengaku, apabila masyarakat semua telah pulang dari pengungsian ke Distrik Kiwirok, maka pemerintah dengan segera

menginfentarisasi semua kebutuhan untuk pembangunan. Seperti sekolah, Koramil, Polsek, Puskesmas dan bangunan lainnya. 

"Masyarakat sudah komitmen dengan kami semua untuk pulang ke kampung halaman dan menjalani kehidupan normal seperti biasa," tegasnya. 

Atas pencapaian luar biasa ini, Bupati Spey mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada aparat kemanan, TNI-Polri dan Ops Satgas Damai Cartenz yang sudah berjuang mengawal jalannya dari proses kembalinya masyarakat, ke kampung halaman mereka. 

Sebelumnya, Waka Ops Satgas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Bambang Baiin mengatakan, jika pemulangan pengungsi Kiwirok dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama, kelompok pemuda sekitar 20 orang. 

"20 orang pertama dipulangkan. Mereka ini akan membersihkan ataupun menyiapkan  fasilitas yang ada di Distrik Kiwirok," kata Bambang kepada wartawan, Kamis (1/12). 

Pemulangan 20 pemuda ini dilakukan pada Selasa (29/11), kemarin. Mereka dikawal personel bersenjata hingga Distrik Kiwirok.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya