Annyeonghaseyo, King Sejong Institute Gelar Pelatihan Guru Bahasa Korea Gratis

King Sejong Institute Foundation menggelar program pelatihan guru Bahasa Korea lokal gratis di Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2023, 12:31 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 00:32 WIB
Ilustrasi belajar secara daring.
Pembelajaran jarak jauh secara daring.

Liputan6.com, Jakarta - Menguasai bahasa asing merupakan salah satu soft skill penting yang dapat membawa segudang manfaat di era globalisasi sekarang ini. Saat ini batas komunikasi antar manusia semakin mudah untuk dijangkau serta mobilitas semakin bertambah.

Mempelajari bahasa asing akan mempermudah dalam berbagai kegiatan di luar negeri maupun berkomunikasi dengan orang asing, misalnya seperti kegiatan untuk urusan bisnis, jual beli, mencari pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya.

Selain menjadi keuntungan yang bernilai untuk dapat berkarir di luar negeri, tak jarang juga perusahaan-perusahaan di dalam negeri yang memerlukan kualifikasi bahasa asing bagi calon pekerjanya.

Oleh sebab itu, menguasai bahasa asing menjadi salah satu soft skill penting yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh berbagai kalangan usia. Terdapat berbagai manfaat lainnya seperti dapat memperluas relasi, memberikan peluang karir yang lebih baik, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kemampuan multifungsi, meningkatkan daya ingat dan masih banyak lagi.

Salah satu bahasa yang kini populer di seluruh dunia termasuk juga di Indonesia adalah Bahasa Korea. Kepopuleran Bahasa Korea di Indonesia diawali dengan budaya Korea yang masuk seperti musik-musik Korea, drama Korea, makanan Korea dan lain sebagainya, peristiwa ini disebut Korean Wave.

Fenomena ini sangat terasa dampaknya di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia terutama pada generasi milenial. Perkembangan teknologi informasi yang pesat menjadi faktor utama besarnya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Korean Wave.

 

 

Belajar Bahasa Korea

Di samping itu, terjadinya pandemi sejak 2020 lalu juga menjadi salah satu faktor melonjaknya kepopuleran Bahasa Korea dimana banyak orang yang berminat untuk mempelajari Bahasa Korea.

Tak hanya itu saja, pengaruh Bahasa Korea semakin kuat di Indonesia seiring dengan semakin kuat dan solidnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.

Hal tersebut tentu nantinya akan banyak kegiatan dan kepentingan yang memerlukan pemahaman Bahasa Korea.

Meskipun demikian, jumlah pengajar Bahasa Korea lokal jumlahnya masih minim sementara peminat Bahasa Korea di Indonesia pada saat ini terbilang cukup banyak.

Memahami hal tersebut, King Sejong Institute Foundation menggelar program pelatihan guru Bahasa Korea lokal gratis pada periode Agustus hingga Desember 2022 yang dilakukan secara daring.

Program ini dikelola langsung oleh King Sejong Institute Bandung 1 yang merupakan lembaga kursus Bahasa Korea di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea bersama dengan Korea University.

King Sejong Institute

King Sejong Institute telah tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia, salah satunya King Sejong Institute Bandung 1 yang dikelola bersama oleh UNIKOM bersama Youngsan University, Korea Selatan.

Dengan pembiayaan lebih dari Rp100 juta rupiah dari King Sejong Institute Foundation, sejumlah 15 orang peserta mengikuti pelaksanaan program tersebut dengan tanggal kelulusan 16 Desember 2022.

Namun, hanya 13 peserta yang berhasil lulus dengan 3 peserta yang mendapat predikat terbaik yaitu Tantri Wrahastati di urutan pertama, Maya Mari Mustafa di urutan kedua, dan Anisa Fitriani Rosyadi di urutan ketiga.

“Program ini membantu saya untuk menjadi guru Bahasa Korea yang lebih baik ke depannya. Saya diajarkan banyak hal, seperti cara Menyusun silabus hingga bagaimana membuat rencana kelas dan bagaimana caranya mengajar supaya kelas menjadi menarik,” kata Tantri Wrahastati, salah satu peserta.

Sejumlah pengajar dari Universitas Pendidikan Indonesia terlibat dalam program pelatihan tersebut, di antaranya adalah Asma Azizah, Arief Husein Lubis, Risa Triarisanti, dan Ashanti Widyana.

Selain itu, Profesor Choi Bo Mi dan Profesor Choi Su Jeong yang merupakan pengajar dari Korea University juga ikut andil dalam program pelatihan tersebut.

Profesor Pyeon Jay Gil selaku ketua King Sejong Institute Bandung memberikan selamat kepada para peserta yang lulus, “Saya sebagai Ketua King Sejong Institute Bandung 1, mengucapkan selamat kepada para peserta yang Lulus,”

“Semoga dengan mengikuti program pelatihan ini, para peserta bisa lebih siap untuk menjadi guru Bahasa Korea yang mampu menyebarkan dan memperkenalkan budaya dan Bahasa Korea lebih baik lagi ke masyarakat Indonesia, dan diharapkan menjadi langkah awal dalam menata karir menjadi seorang guru Bahasa Korea,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya