Liputan6.com, Batam - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengatakan, ada potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan di perairan Kepri.Â
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam Suratman mengatakan, malam Tahun Baru di Kepri juga kemungkinan diguyur hujan.
"Untuk Kepri di mungkinkan hujan, tapi bisa saja berubah ada pergeseran," kata Suratman kepada Liputan6.com, Kamis (29/12/2022).
Advertisement
Menurut Suratman, fenomena cuaca ekstrem di penghujung tahun memang kerap terjadi, namun tahun ini angin cukup kencang mencapai 5-30 kilometer per jam. Kondisi angin yang kencang tersebut bisa memengaruhi tinggi gelombang laut. Di Natuna misalnya, tinggi gelombang mencapai 4 meter lebih. Tinggi gelombang laut juga terjadi di Anambas. Sementara wilayah laut Batam dan Karimun ketinggian gelombang mencapai 0- 1,5 meter.
Suratman mengimbau pengguna laut dan masyarakat pesisir dan warga yang mau berlibur ke pantai untuk waspada.
"Pantau cuaca di BMKG, bisa dengan mendownload aplikasi BMKG," kata Suratman.
Â
Imbauan Pemprov
Sebelumnya Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengimbau kepada masyarakat untuk sementara ini menghindari aktivitas air karena cuaca akhir tahun yang cenderung ekstrem. Masyarakat awam disarankan untuk membatasi dirinya demi menjaga keselamatan.
"Kita minta agar masyarakat berhati-hati. Untuk sementara, mengingat cuaca akhir tahun kurang bagus agar hindari dulu aktivitas berenang, diving dan snorkeling. Ini demi kebaikan kita bersama," kata Ansar
Ansar mengingatkan di akhir tahun ini cuaca kurang baik, ombak cenderung kuat dan angin bertiup sangat kencang dikarenakan saat ini sedang musim utara.
Mengingat saat ini sedang libur sekolah, Ansar pun memaklumi jika anak-anak ingin menikmati masa liburannya untuk berjalan-jalan bersama keluarga, dan pantai adalah salah satu tujuan favorit bagi masyarakat Kepri.
"Kita tahu berwisata ke pantai adalah salah satu tujuan favorit bagi kita semua. Namun dalam kondisi seperti saat ini, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan, makanya kita imbau hindari dulu berenang, diving dan snorkeling," katanya.
Ansar juga meminta kepada paja penjaga pantai (sea guard) agar lebih jeli dan waspada mengawasi para pengunjung yang berada di pantai. Masyarakat juga diminta memathui peraturan yang sudah ditetapkan pengelola pantai.
“Jangan sungkan-sungkan, silahkan diingatkan, dan masyarakat juga harus mematuhi imbauan atau peraturan yang dibuat oleh para penjaga pantai," kata Ansar.
Advertisement