Miris, Ruang Kelas SDN 46 Manado Rusak Berat Bertahun-tahun

Kepala SDN 46 Manado Sultje Raturandang MPd mengatakan, tiga ruangan itu telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Mar 2023, 14:47 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 13:00 WIB
Kondisi ruang kelas di SD Negeri 46 Manado yang berada dalam kondisi rusak.
Kondisi ruang kelas di SD Negeri 46 Manado yang berada dalam kondisi rusak.

Liputan6.com, Manado - Ruang kelas yang memadai menjadi salah satu faktor penunjang dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Namun, bagaimana jadinya ada proses KBM sementara ruang kelas itu dalam kondisi rusak berat seperti yang terjadi di SDN 46 Manado.

Sebanyak tiga ruangan kelas di SDN 46 Manado, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulut ini, mengalami rusak berat. Ini tentu berimbas pada KBM di sekolah itu.

Kepala SDN 46 Manado Sultje Raturandang mengatakan, tiga ruangan itu telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu, ruang kelas yang sudah rusak berat itu tak lagi digunakan untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.

"Sementara ini setengah kelasnya terpaksa harus menjadi ruang kerja para guru," ungkap Raturandang, Selasa (17/1/2023).

Sementara dua ruang kelas yang mengalami kerusakan sedang tetap digunakan sebagai tempat KBM, sebab jumlah ruang kelas di sekolah itu memang masih kurang. "Di sekolah ini hanya ada enam ruang kelas. Satu rusak berat dan 2 rusak sedang," kata Raturandang. 23).

Untuk menyiasati agar seluruh siswa dapat tetap belajar secara efektif, pihak sekolah membagi jadwal KBM yakni dengan sistem shift ada masuk pagi dan siang.

Raturandang mengatakan, kondisi kerusakan tiga ruangan kelas di sekolahnya itu telah terjadi selama bertahun-tahun. Beberapa tahun yang lalu, sempat ada program rehabilitasi ruang kelas yang rusak.

“Namun, sekolah kami hanya mendapat jatah perbaikan tiga ruangan yang lain. Alhasil, tiga ruangan yang rusak lain tak direhabilitasi,” ujarnya.

Makin lama, kerusakan makin parah. Atap ruang kelas, misalnya, disebut sudah makin lapuk. Pihak sekolah pun tak mau ambil risiko. Kayunya sudah tidak kuat karena merupakan pondasi bangunan lama.

"Makanya ruangan ini tidak dipakai ruang kelas lagi dan hanya setengah ruangan yang sisa dipakai ruangan guru," jelas Raturandang.

Bangunan kelas yang dibangun sejak 2008 itu sebagian kayu penyangga atap ruang kelas sudah mulai berjatuhan. Sementara pada bagian depan kelas hampir semua plafon akan jatuh, dan atap seng pun sudah banyak yang bocor.

"Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar tiga ruangan yang rusak itu dapat segera diperbaiki. Namun belum tahu waktu pastinya. Kami hanya bisa menunggu. Harapan kami secepatnya diperbaiki agar proses KBM lancar," ujarnya.

Raturandang mengatakan, apabila rehabilitasi tiga ruangan yang rusak itu sudah dilakukan, ruang kelas di sekolahnya tetap akan kurang. Sebab, sejak awal jumlah ruang kelas di sekolah yang saat ini jumlah siswanya terdapat 175 orang itu hanya ada enam unit.

"Memang di sini ruang kelasnya hanya ada enam. Jadi kalaupun nanti direhab, jumlah ruang kelas di sini masih kurang," kata dia.

Pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado agar ruang kelas di sekolahnya bisa ditambah.

"Tapi lahan sekolah ini sudah tidak besar lagi. Tidak mungkin ada penambahan ruangan, kecuali dijadikan dua lantai," ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya