Mandi di DAS Tondano Saat Bencana, Warga Manado Hilang Terseret Arus

Proses pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai dan dengan menggunakan satu unit rubber boat di sekitar lokasi terakhir korban terlihat.

oleh Yoseph Ikanubun Diperbarui 24 Mar 2025, 15:02 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 14:59 WIB
Basarnas Manado yang menerima laporan kejadian, langsung merespons cepat dengan mengerahkan tim penyelamat pada pukul 19.50 Wita, Minggu (23/3/2025).
Basarnas Manado yang menerima laporan kejadian, langsung merespons cepat dengan mengerahkan tim penyelamat pada pukul 19.50 Wita, Minggu (23/3/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Manado - Meski pemerintah setempat sudah mengingatkan agar warga mewaspadai luapan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano, namun ada saja warga Kota Manado, Sulut, yang nekad mandi di sungai. Akibatnya ia hilang terseret arus.

Korban adalah Haikal Supriadi Montu (20), warga Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut. Ia bersama tiga rekannya mandi di DAS Tondano tepatnya di bawah Jembatan Miangas, pada Minggu (23/3/2025), sekitar pukul 16/00 Wita.

“Korban sempat melompat ke sungai dan diikuti oleh teman-temannya,” ungkap Humas Kantor Basarnas Manado Nuriadin Gumeleng pada, Minggu (23/3/2025), malam.

Saat korban mulai terlihat tenggelam, teman-temannya sempat mengira ia hanya bercanda. Namun, setelah korban mulai menghilang dari permukaan air, teman-temannya mulai panik dan berusaha mencarinya bersama warga setempat.

“Basarnas Manado yang menerima laporan kejadian ini, langsung merespons cepat dengan mengerahkan tim penyelamat pada pukul 19.50 Wita,” tuturnya.

Tim SAR melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat dan warga untuk mengatur strategi pencarian. Proses pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai dan dengan menggunakan satu unit rubber boat di sekitar lokasi terakhir korban terlihat.

“Operasi pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan,” ujar Nuriadin Gumeleng.

Dia mengatakan, Basarnas Manado mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai.

Diketahui, Kota Manado dan sekitarnya diterjang banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat yang melanda sejak, Jumat (21/3/2025). Puluhan titik di ibukota Sulut itu direndam banjir, dan diterjang longsor.

Tercatat dua warga meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan longsor di Kecamatan Wanea pada, Jumat (21/3/2025), dan di Kecamatan Bunaken pada, Sabtu (22/3/2025) malam.

 

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya