Indogreen Expo 2023, Strategi Agar Generasi Muda Turut Cintai Lingkungan 

   Pemerintah Daerah DIY mengajak semua pihak untuk bersama menciptakan generasi muda yang cinta lingkungan. Hal ini dinilai dapat menjadi satu dari beragam solusi ampuh untuk menjaga lingkungan dan bumi ini.

oleh Yanuar H diperbarui 10 Mar 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 07:00 WIB
Bukan hanya kantong plastiknya saja yang ramah lingkungan, sarung tangan yang dikenakan Cinta Laura juga. (Foto: Instagram/@claurakeihl)
Bukan hanya kantong plastiknya saja yang ramah lingkungan, sarung tangan yang dikenakan Cinta Laura juga. (Foto: Instagram/@claurakeihl)

Liputan6.com, Yogyakarta Menjaga lingkungan saat ini harus dilakukan oleh semua kalangan terutama dari generasi muda agar cinta lingkungan.  Hal tersebut dikemukakan oleh Plh. Sekretaris Daerah DIY, Wiyos Santoso yang mewakili Gubernur DIY dalam sambutannya pada acara Indonesia Green Forestry & Environment Expo 13th. Wiyos mengatakan bahwa dunia kini sedang menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Karena itulah, perlu bagi kita, untuk turut menciptakan generasi muda cinta lingkungan, dengan cara yang produktif dan berkelanjutan. Dan menjadi sebuah urgensi, mengajak generasi muda untuk mencintai hutan dan lingkungan di era keterbukaan informasi publik ini,” ungkapnya di Jogja Expo Center pada Kamis (2/3/2023).

Lebih lanjut Wiyos mengatakan, perlu strategi dalam menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda. Yaitu, kuncinya adalah pendidikan, pemberian informasi yang akurat mengenai isu-isu lingkungan dan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. 

 

"Selain itu, kita juga perlu mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dengan cara yang positif, seperti melalui kegiatan berkebun bersama, kegiatan konservasi hutan, atau survei satwa,” imbuhnya.

Strategi lainnya adalah mewaspadai potensi jebakan media sosial dan diseminasi informasi publik lainnya. Sebab media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan hoax, atau bahkan memicu ketakutan dan kepanikan, sehingga perlu diwaspadai.

“Strategi terakhir yang bisa kami usulkan, kita perlu memastikan bahwa suara generasi muda harus diakomodir dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki dampak terhadap lingkungan,” paparnya.

Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13 pada 2-5 Maret 2023 di JEC ini digelar dalam rangka memberikan semangat cinta lingkungan dan hutan serta pelestarian budaya tradisional kepada masyarakat.

Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK RI, Agus Justianto mengatakan, KLHK RI mengajak seluruh pihak agar optimistis mengakselerasi implementasi pengendalian perubahan iklim. Indonesia telah memperkuat aksi-aksi di lapangan dengan leading by example untuk berbagai aksi nyata.

“Beragam upaya telah kita lakukan selama ini, baik itu konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan lestari, pengendalian pencemaran lingkungan, maupun upaya turut mengatasi isu global terkait dengan perubahan iklim dan juga kerusakan lingkungan,” paparnya.

Agus mengatakan soal pengendalian perubahan iklim, Indonesia terus berupaya untuk memimpin dan memberi contoh. Beberapa waktu lalu, Indonesia juga telah berhasil melakukan peningkatan kontribusi yang dilakukan secara nasional dalam hal penurunan emisi, baik dengan kemampuan sendiri maupun dukungan internasional.

“Saya meyakini, melalui pameran kali ini kita bersama-sama dapat saling berbagi informasi tentang berbagai upaya yang kita lakukan, dalam mendukung pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya