Liputan6.com, Medan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, berkomitmen menuntaskan kasus kematian Bripka Arfan Saragih, personel Satlantas Polres Samosir, agar dapat terungkap secara terang benderang.
Diungkapkan Panca, dirinya telah bertemu dengan istri almarhum Bripka Arfan Saragih didampingi kuasa hukum, mendengar langsung keluh kesah karena kematian Bripka AS dinilai janggal. Pihak keluarga juga telah membuat laporan ke Mapolda Sumut.
"Polda Sumut telah menarik kasus kematian Bripka Arfan Saragih dari Polres Samosir," ungkapnya, Selasa, 28 Maret 2023.
Advertisement
Baca Juga
Setelah kasus ditarik, Kapolda Sumut langsung perintahkan tim gabungan dari Bid Propam, Forensik, Dit Reskrimum, Dit Reskrimsus kembali mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP), lokasi penemuan Bripka Arfan Saragih meninggal dunia.
"Kepada masyarakat untuk bersabar, dan mohon doa agar kasus ini benar-benar tuntas diselidiki, sehingga nantinya dapat disampaikan secara utuh," Panca menuturkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sampaikan Belasungkawa
Kapolda Sumut, Panca Putra Simanjuntak, juga menyampaikan belawasungkawa atas meninggal Bripka Arfan Saragih, dan memastikan penyidikan akan berjalan objektif serta transparan. Terbaru, tim khusus Polda Sumut memeriksa 2 Kapolres.
Pemeriksaan dilakukan Bid Propam Polda Sumut terhadap Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, dan mantan Kapolres Samosir sebelumnya, AKBP Joshua Tampubolon, yang saat ini menjabat Kapolres Belawan.
"Kapolres Samosir saat ini dan yang sebelumnya sudah diperiksa dan dimintai keterangan," kata Panca.
Diterangkannya, pemeriksaan terhadap Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, dilakukan secara menyeluruh, termasuk tentang kematian Bripka AS hingga dugaan penggelapan uang para wajib pajak kendaraan bermotor di Samsat Pangururan, Samosir.
Sementara pemeriksaan terhadap AKBP Josua Tampubolon tentang terjadinya dugaan penggelapan uang pajak kendaraan bermotor, ketika menjabat sebagai Kapolres Samosir.
"Kasat Lantas dan Kanit Regiden Samosir juga dimintai keterangan," Panca menuturkan.
Advertisement
Akan Undang Istri Almarhum Bripka Arfan Saragih
Kapolda Sumut, Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan, tim bekerja secara maraton, melakukan pendalaman dan pemeriksaan yang berkaitan dengan dugaan bagaimana proses terjadinya dugaan penggelapan.
Pihaknya juga akan kembali mengundang istri almarhum Bripka Arfan Saragih untuk meminta kembali masukan-masukan yang menjadi kejanggalan bagi pihak keluarga, dan harus dibuktikan oleh tim yang saat ini masih mendalami, baik dari penyelidikan hingga penyidikan.
"Kami bekerja profesional. Tim yang kami bentuk terdiri dari orang-orang berkompeten dalam pengawasan khusus dari inspektorat Polda Sumut," Kapolda Panca menegaskan.
Dalami Sejumlah Saksi
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, Polda Sumut masih mendalami kematian Bripka Arfan Saragih, personel Satlantas Polres Samosir, terduga pelaku penggelapan Kajak Kendaraan Bermotor yang diduga bunuh diri menenggak racun sianida.
Dalam proses penyelidikan, penyidik menemukan pasangan suami istri yang sempat melihat sepeda motor milik Bripkas Arfan Saragih terparkir di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebelum jasadnya ditemukan penyidik Reserse Narkoba yang hendak melakukan penangkapan.
"Saat ini penyidik masih bekerja dan terbagi beberapa tim, ada yang mendalami kembali TKP, memeriksa saksi-saksi baru di sekitar TKP, memeriksa Kapolres, dan saksi-saksi pendistribusian barang yang diduga sianida ke Bripka Arfan Saragih," kata Hadi.
Untuk mendalami kematian, Hadi menyebut pihaknya juga kembali melakukan olah TKP penemuan jasad Bripka Arfan Saragih di Desa Simullop, Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
"Penyidik juga memeriksa beberapa saksi lainnya untuk memperkuat pemeriksaan yang sudah ada," tandasnya.
Advertisement