Liputan6.com, Yogyakarta - Tiket bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) berbagai jurusan untuk perjalanan mudik dan balik di terminal Giwangan sudah ludes terjual. Pengelola Terminal Giwangan menyebut tiket bus jarak jauh sudah habis terjual hingga tanggal 21 April 2023 mendatang.
Kepala Terminal Giwangan Bekti Zunanta mengatakan minat masyarakat untuk menggunakan bus dalam perjalanan jarak jauh semakin meningkat. Terutama ketika banyak jalan tol yang dibangun dan diperkenankan untuk dilalui sebagai jalur mudik.
Advertisement
Baca Juga
"Meski sudah meningkat namun belum signifikan. Kita masih bersaing dengan kereta api," ujar dia, Sabtu (8/4/2023).
Bekti menyebut di Terminal Giwangan, Yogyakarta jumlah armada reguler yang melayani AKAP sesuai dengan izin trayek sebanyak 1.300 unit. Karena tiketnya sudah ludes terjual maka kemungkinan mereka akan mengoperasikan bus cadangan.
Dia menyebut sudah ada puluhan bus pariwisata yang datang ke terminal Giwangan untuk melakukan ramcek dan meminta ditempeli stiker angkutan lebaran. Karena mereka nantinya akan dialihfungsikan menjadi armada pengangkut penumpang musik.
"Kami sudah ada 36 bus pariwisata yang meminta untuk di ramcek," tutur dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Peningkatan Jumlah Penumpang
Dia memprediksi kemungkinan akan ada peningkatan 40 persen baik jumlah armada ataupun jumlah penumpang selama libur lebaran nanti. Dan puncaknya arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 21 April 2023 mendatang.
Berdasarkan estimasi perhitungan mereka maka akan ada peningkatan jumlah penumpang harian selama arus mudik. Kemungkinan akan jauh meningkat dibanding dengan tahun 2022 yang lalu
Pihaknya memprediksi perhari akan ada 30 ribu orang penumpang di terminal Giwangan selama musim mudik dan balik. Angka tersebut meningkat dibanding dengan tahun 2022 yang lalu di mana hanya sekitar 23.000 orang.
"Puncaknya kami prediksi sampai 40 ribu orang," tambahnya.
Beberapa faktor mengapa jumlah penumpang di Terminal Giwangan meningkat. Diantaranya adalah penambahan armada mudik gratis baik dari Kementrian perhubungan ataupun pemerintah provinsi DKI Jakarta
Di mana dari Kemenhub ada peningkatan dari 35 unit bus tahun 2022 menjadi 60 unit di tahun ini. Sementara dari pemerintah DKI Jakarta meningkat dari 21 bus tahun lalu menjadi 35 bus tahun ini. Belum lagi dari Bandung, Lampung dan beberapa kota lainnya yang memang belum melapor
"Biasanya dari Banten Jawa Barat ataupun Lampung ada surat ke kami," ujarnya.
Advertisement