Kepala Petani Putus Diterkam Si Datuk Belang, BBKSDA Riau Pasang Jebakan Harimau

BBKSDA Riau memasang kandang jebak untuk menangkap harimau terkam petani di Kabupaten Siak beberapa hari menjelang Lebaran Idul Fitri lalu.

oleh Syukur diperbarui 26 Apr 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2023, 00:00 WIB
Pemasangan kandang jebak untuk menangkap harimau sumatra yang terkam petani menjelang Lebaran Idul Fitri lalu.
Pemasangan kandang jebak untuk menangkap harimau sumatra yang terkam petani menjelang Lebaran Idul Fitri lalu. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau).

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang kamera jebak di Kelurahan Rempak, Kabupaten Siak. Ini menyusul konflik harimau sumatra dengan manusia beberapa hari menjelang Lebaran Idul Fitri.

Harimau terkam petani ini menewaskan Andi Sukarmen. Pria tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan usai diterkam harimau saat berada di kebun karet pada Kamis pekan lalu.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan memastikan kematian korban karena serangan harimau. Hal itu berdasarkan temuan jejak oleh petugas di lokasi kejadian.

"Sabtu lalu cek lokasi korban meninggal, ada jejak harimau, artinya korban meninggal karena interaksi negatif dengan harimau," kata Genman, Selasa petang, 25 April 2023.

Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Riau memasang satu kandang jebak di lokasi. Kandang itu dilengkapi dengan umpan berupa kambing.

BBKSDA Riau berharap harimau tertarik dengan umpan tersebut. Selanjutnya jika harimau tertangkap, petugas akan mengevakuasi ke lokasi yang jauh dari keberadaan manusia.

"Akan dievakuasi agar tidak ada interaksi lagi," imbuh Genman.

Selain kandang, petugas juga memasang kamera jebak. Kamera trap ini ada 5 unit yang dipasang di beberapa titik berbeda untuk mengidentifikasi harimau sumatra.

Dengan jepretan kamera ini, petugas bisa mengidentifikasi jenis kelamin harimau, ukuran hingga umurnya.

"Semoga kamera bisa mendapatkan jepretan harimau," ujar Genman.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kurangi Aktivitas

Untuk menghindari korban lain, BBKSDA Riau menghimbau warga sekitar untuk tidak beraktivitas di kebun. Selanjutnya membatasi aktivitas pada malam hari.

BBKSDA Riau jug meminta warga tidak bertindak sendiri. Petugas berharap warga menyerahkan penanganan interaksi negatif ini kepada BBKSDA sehingga harimau dan masyarakat sama-sama tidak terluka.

Informasi dirangkum, korban dan ibunya pergi ke kebun karet untuk menderes pada Kamis pagi. Di kebun, keduanya berpisah tapi tidak terlalu jauh karena keduanya masih bisa berbincang.

Menjelang petang, posisi keduanya makin berjauhan. Tak lama kemudian, Linda mengajak korban pulang dan saat itu korban masih menjawab.

Beberapa menit kemudian, suasana kebun karet seketika hening. Linda bergegas mencari anaknya hingga menyaksikan pemandangan mengerikan.

Linda menemukan ceceran darah di berbagai titik. Linda juga melihat tubuh anaknya tergeletak di tanah dengan kondisi kepala tidak ada lagi.

Linda bergegas minta tolong ke warga sekitar. Pencarian kepala korban akhirnya ditemukan dengan jarak sekitar 100 meter dari posisi tubuh.

Warga sekitar kemudian mengevakuasi korban ke rumah duka. Sebelum itu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya