Tedong Bonga, Kerbau Khas Toraja yang Berharga Fantastis

Salah satu jenis kerbau khas Toraja yang cukup terkenal yaitu tedong bonga.

oleh Tifani diperbarui 03 Mei 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 02:00 WIB
Toraja Resmi Masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Ke-11
Pemerintah sepakat Toraja resmi masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ke-11 menyusul 10 destinasi wisata Indonesia lainnya. (Foto: indonesiatravelingguide.com)

Liputan6.com, Makassar - Kerbau merupakan hewan sakral bagi masyarakat Suku Toraja. Masyarakat Suku Toraja kerap melibatkan hewan ini dalam berbagai upacara adat yang dilakukan.

Salah satu jenis kerbau Toraja yang cukup terkenal yaitu tedong bonga. Tedong bonga atau kerbau belang merupakan salah satu hewan khas Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tedong Bonga ini disebut-sebut sebagai kerbau dengan kasta tertinggi. Tak heran, harga jual hewan ini sangat fantastis.

Seekor kerbau belang atau tedong bonga dapat berharga hingga miliaran rupiah. Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, “tedong” dalam bahasa Toraja merupakan sebutan untuk kerbau.

Sedangkan "bonga" berarti belang. Tedong bonga diartikan sebagai kerbau belang. Kerbau Toraja ini memiliki motif atau corak belang di sekujur tubuhnya. Warna belang putih tersebut dikenal dengan kulit albino.

Kerbau albino disebabkan oleh adanya kegagalan mutasi pada gen TYR yang menyebabkan produksi asam amino menjadi berkurang. Kondisi ini menyebabkan tidak terbentuknya enzim tyrosinase, sehingga kulit menjadi putih atau memunculkan warna belang.

Tedong Bonga ini bukanlah kerbau biasa dan sangat jarang ditemukan. Langkanya kerbau jenis ini menyebabkan harganya jauh lebih tinggi dibandingkan kerbau pada umumnya.

Tedong bonga atau kerbau albino bagi masyarakat Suku Toraja bermakna kesejahteraan. Tedong Bonga juga menandakan tingkat kekayaan dan status sosial pemiliknya.

Masyarakat Toraja percaya tedong bonga merupakan makhluk suci. Hewan ini sangat disakralkan karena dipercaya kelak akan membawa mereka ke nirwana saat meninggal.

Semakin meriah dan banyaknya tedong bonga yang dikurbankan dalam upacara adat, maka status sosial seseorang semakin tinggi. Sebaliknya, apabila tidak mampu berkurban, maka status sosialnya dianggap turun dan cenderung diabaikan.

Sementara itu, dalam upacara kematian masyarakat Toraja yang dikenal "Rambu Solo" keluarga yang tidak mampu mengorbankan kerbau dianggap aib atau dosa. Pasalnya, keluarga akan merasa sangat malu ketika tidak dapat mewujudkan kematian anggota keluarga sebagaimana mestinya.

Tedong bonga memiliki harga yang fantastis, bisa mencapai miliaran rupiah. Besaran harga tergantung jenis kerbau dan karakteristik yang dimiliki.

 

Dua Jenis

Kerbau khas Toraja ini terdiri atas dua jenis yaitu tedong saleko dan tedong bonga. Kedua jenis tedong bonga ini memiliki harga berbeda-beda.

Tedong saleko merupakan jenis kerbau yang memiliki belang sempurna atau belang simetris yang tersebar di seluruh tubuhnya. Harga jualnya cukup fantastis, minimal Rp300 juta hingga 1 miliar per ekor.

Kerbau ini menjadi favorit masyarakat Toraja karena bulunya yang sangat indah dan sulit didapatkan sebab populasinya sangat terbatas. Mereka yang mampu membeli kerbau jenis ini secara langsung akan meningkatkan gengsinya dan mengangkat status sosialnya.

Sedangkan, Tedong bonga adalah kerbau yang berbadan belang dalam jumlah besar maupun kecil. Harga jual minimal Rp25 juta hingga 175 juta, tergantung berapa banyak dan besarnya distribusi garis-garis pada tubuhnya.

Selain belang pada tubuh kerbau, jenis kelamin juga menjadi penentu harga. Kerbau betina lebih murah karena hanya digunakan sebagai pelengkap, sedangkan kerbau jantan harganya lebih mahal karena menjadi kebanggaan dan dicari oleh masyarakat Toraja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya