Liputan6.com, Medan Sempat menyatakan siap untuk kembali maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 mendatang, Edy Rahmayadi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.
Alasan meminta maaf yang disampaikan Gubernur Sumut lebih ke arah etika seorang pemimpin.
"Saya minta maaf untuk masyarakat Sumut. Tulis besar-besar, ya. Seharusnya secara etika, saya belum boleh menyatakan itu (Maju Pilgub Sumut). Karena batas saya menjadi Gubernur Sumut sampai 5 September 2023," kata Edy Rahmayadi.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Rabu, 31 Mei 2023.
Menurut Edy, pernyataan kesiapan dirinya untuk maju pada Pilgub Sumut 2024 seharusnya disampaikan usai menjabat sebagai Gubernur Sumut periode saat ini. Setidaknya pada 6 September 2023.
"Bukan saat ini. Tanggal 6 September (2023) itu, hak prerogatif saya," ujarnya.
Â
Alasan Lempar Statement
Diungkapkan Edy Rahmayadi, statement siap maju pada Pilgub Sumut 2024 disampaikan karena terpicu emosional semata. Tetapi mantan Ketua Umum PSSI itu tidak menjelaskan secara rinci hal apa penyebabnya.
"Itu etikanya tak baik. Saya Gubernur (Sumut). Tidak bisa dilepaskan antara Edy dan Gubernurnya," ungkap pria yang juga pernah menjabat Pangkostrad tersebut.
Edy Rahmayadi menegaskan akan fokus menjalankan tugas sebagai Gubernur Sumut untuk beberapa bulan ke depan, hingga berakhir masa jabatan.
"Jadi, saya minta maaf. Karena sudah terbuka (terlanjur), itu janji politik saya. Secara riil, saya belum berbuat (untuk maju di Pilgub Sumut 2024)," tegas Edy, yang pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan.
Â
Advertisement
Semangat Pimpin Sumut
Sebelumnya, Edy Rahmayadi mengaku dirinya masih bersemangat untuk kembali memimpin Sumut. Apalagi mendapatkan dukungan dari wartawan.
"Selama ada kalian (wartawan), semangat aku," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Pada Pilgub Sumut 2018, Edy Rahmayadi berpasangan dengan Musa Rajekshah atau disebut Eramas. Pasangan ini diusung sejumlah partai melawan Djarot Saeful Hidayat dan Sihar Sitorus.