Bunker Narkoba di Kampus Makassar, Polisi: Transaksinya Sudah 3 Kilogram

Polisi temukan buku transaksi penjualan narkoba dengan total penjualan mencapai 3 kilogram di dalam bunker tersebut.

oleh Fauzan diperbarui 08 Jun 2023, 11:55 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 11:55 WIB
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan (Liputan6.com/Fauzan)
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar h Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan mengungkap temuan bunker penyimpanan narkoba di salah satu kampus ternama di Kota Makassar. Tak main-main, polisi menemukan bukti transaksi narkoba yang jumlahnya mencapai 3 kilogram di dalam bunker tersebut. 

"Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo di situ dan sudah beredar cukup lama," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan, Kamis (8/6/2023). 

Dodi menjelaskan bahwa selain narkoba, pihaknya juga menemukan bukti transaksi jual beli narkoba di dalam bunker tersebut. Dari bukti transaksi itu, narkoba tersebut diduga dijual kepada para mahasiswa. 

"Peredarannya ini sangat masif dan ini sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya," ucap Dodi. 

Dodi meyakini ada oknum tertentu yang menjadi aktor dibalik peredaran narkoba di wilayah kampus ini. Dia pun menegaskan bahwa pihaknya tengah mengejar aktor tersebut. 

"Saya yakin pasti ada aktor di balik itu," ucapnya. 

Polisi Minta Kampus Mau Bekerjasama

Press Release Pengungkapan narkoba di Polda Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)
Press Release Pengungkapan narkoba di Polda Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)

Dodi pun berharap dukungan dari sivitas akademika dan pihak kampus untuk sama-sama bekerja dan menekan peredaran narkoba di wilayah kampus. 

"Saya berharap juga pihak kampus jangan gerah, jangan lantas under estimate. Justru kita merapatkan barisan, mengidentifikasi mahasiswa-mahasiswa atau komponen sivitas akademika yang terindikasi," harapnya. 

Menurut Dodi, peredaran narkoba di wilayah kampus menjadi ancaman yang sangat besar. Pasalnya para bandar narkoba saat ini justru menganggap mahasiswa adalah konsumen yang menjanjikan. 

"Tapi yang jelas ini lah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Di dalam area kampus yang seyogianya itu untuk pendidikan, untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru di jadikan marketing (narkoba)," ucapnya

. 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya