Liputan6.com, Gorontalo - Bagi kalian yang suka meneliti fosil zaman purba, datanglah ke Provinsi Gorontalo. Di sini terdapat beberapa situs peninggalan purba, salah satunya Fosil Kayu Tohupo.
Fosil Kayu Tohupo tersebut berada di Desa Tohupo, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Fosil kayu Tohupo yang ditaksir berusia sekitar 23 juta tahun lalu itu, sangat cocok bagi arkeolog melakukan penelitian.
Advertisement
Baca Juga
Menurut cerita warga sekitar, Fosil Kayu Tohupo merupakan peninggalan purbakala. Warga meyakini, dahulu di daerah tersebut terdapat kehidupan zaman purba.
"Kalau menurut orang tua di sini, dulunya terdapat aktivitas kehidupan kerajaan purba. Itulah sebabnya banyak fosil kayu bentuknya beraturan," kata Rahmat warga sekitar.
Menurut Rahmat, tempat itu juga kerap dijadikan lokal ritual. Masyarakat zaman dulu meyakini arwah para leluhur Gorontalo masih bersemayam di lokasi Fosil Kayu Tohupo.
"Kalau dulu memang ada ritual, tapi seiring dengan perkembangan zaman, sudah tidak ada lagi upacara adat itu," tuturnya.  Â
Kondisi fosil kayu tersebut saat ini, sebagian sudah tertimbun tanah dan bebatuan. Diduga sebagian fosil tersebut tertimbun akibat aktivitas vulkanik zaman itu.
Sekretaris Jenderal Global Geopark Network (GGN) Guy Martini, meminta untuk menjaga warisan alam yang unik ini, pemerintah dan penduduk setempat tetap melestarikannya.
"Caranya dengan tidak merusak atau mengambil bagian fosil kayu yang ada," kata Martini.
"Penduduk lokal harus menjadi pelindung situs ini, jangan biarkan siapa pun untuk mengambil dan membawanya pulang," imbuhnya.
Pria asal Perancis itu yakin masih banyak kayu purba yang berubah menjadi batu di sekitar lokasi. Kondisi ini menurutnya menjadi potensi untuk penelitian, pariwisata, dan pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Guy Martini menjelaskan hanya terdapat beberapa geosite di dunia dengan keunikan fosil kayu seperti di Tohupo. Ia menyebut Thailand, Yunani, dan Jepang juga punya situs yang sama dengan keunikannya masing-masing.
Meski begitu, saat ini kondisi fosil kayu tohupo seakan tidak terawat. Sebagian serpihan dari fosil banyak diambil oleh orang-orang untuk dijadikan pajangan.