Cabai Samia, Varietas Lokal Gorontalo yang Diburu Pecinta Sambal

Selain itu tidak memerlukan penyimpanan khusus seperti pendingin. Karakteristik inilah yang membuatnya lebih disukai dibanding cabai rawit FM maupun cabai rawit Dewata.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 20 Apr 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2025, 20:00 WIB
Cabai Rawit Gorontalo
Bulan suci Ramadan, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bone Bolango mengalami lonjakan signifikan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Di balik kelezatan berbagai masakan khas Gorontalo, ada satu bahan utama yang tak tergantikan. Yaitu cabai Samia, varietas lokal dengan sensasi pedas yang luar biasa. Kendati memiliki ukuran yang kecil, cabai Samia khas Gorontalo telah lama menjadi primadona di dapur masyarakat hingga pengusaha kuliner.

Dengan bentuk yang ramping dan ukuran mungil, cabai ini menyimpan tingkat kepedasan tinggi yang sering disebut “pedas nendang” oleh warga lokal. Uniknya, selain rasa pedas yang khas, cabai Samia juga memiliki daya tahan simpan yang lebih lama dibanding jenis cabai rawit lainnya. “Cabai Samia ini lebih awet, tidak cepat busuk meski disimpan beberapa hari,” ujar Rifaldi, pemilik rumah makan di Kota Gorontalo.

Menurutnya, dalam bisnis kuliner, kualitas dan ketahanan bahan menjadi kunci utama. Cabai Samia menjadi pilihan karena selain rasanya yang kuat, tidak mudah layu. Selain itu tidak memerlukan penyimpanan khusus seperti pendingin. Karakteristik inilah yang membuatnya lebih disukai dibanding cabai rawit FM maupun cabai rawit Dewata. “Selain pedasnya lebih terasa, aroma dan rasa cabainya juga berbeda. Saat dimasak, sambalnya lebih sedap,” tambah Rifaldi.

Simak juga video pilihan berikut:

Harga Lebih Tinggi

Banyak restoran di Gorontalo hingga para pelaku UMKM kuliner mulai mengandalkan cabai Samia sebagai bahan utama sambal dan olahan pedas. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, permintaan terhadap cabai lokal ini terus meningkat, khususnya saat momen Ramadan hingga Idulfitri lalu. "Kelebihan cabai Samia tidak hanya pada rasa dan ketahanannya, tetapi juga dari segi nilai ekonomi," katanya.

Harga cabai Samia memang relatif lebih mahal dibandingkan jenis cabai rawit lainnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan, terbatasnya produksi, dan karakteristik khusus yang membuat cabai ini bernilai lebih. Petani lokal mengaku hasil panen cabai ini memiliki prospek pasar yang menjanjikan, khususnya di kalangan konsumen yang mengutamakan bahan lokal berkualitas tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya