Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Satuan Tugas Udara Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau dalam beberapa pekan terakhir mengintensifkan pemadaman api dan patroli menggunakan helikopter. Sejumlah lokasi menjadi sasaran bom air atau water bombing.
Hal ini sebagai tanda di sejumlah kabupaten di Bumi Lancang Kuning mulai terjadi kebakaran lahan. Apalagi intensitas hujan dari akhir Juli hingga Agustus ini mulai berkurang seiring masuknya musim kemarau kering.
Advertisement
Baca Juga
Bantuan pemadaman udara sangat diperlukan. Tidak semua lokasi Karhutla Riau bisa dicapai tim darat dengan cepat karena sulitnya medan serta sumber air di titik pemadaman.
Komandan Pangkalan TNI Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma Mohammad Nurdin mengatakan, ada enam helikopter yang disiagakan Satgas Karhutla Riau. Helikopter itu selain memadamkan api juga berfungsi melakukan patroli.
"Patroli melihat langsung titik api, kemudian water bombing jika sudah terkonfirmasi ada kebakaran," kata Wadan Satgas IV Pengendalian Karhutla Riau ini.
Nurdin menjelaskan, pasukan darat biasanya terbatas waktu mencapai lokasi yang sulit dijangkau, makanya dikerahkan helikopter agar kebakaran tidak meluas.
Menurut Nurdin, titik api terbanyak saat ini ada di Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Bengkalis. Setiap hari patroli dilakukan memantau titik api kemudian dilanjutkan helikopter water bombing.
Nurdin menyebut langkah antisipatif terus dilakukan agar kebakaran bisa tertangani secepat mungkin. Hal ini sudah menjadi pilihan Satgas Karhutla Riau karena memadamkan api lebih sulit dibandingkan mencegah.
"Saat ini juga tengah dikaji modifikasi cuaca, segera dilakukan karena merupakan pilihan yang efektif dalam fase mitigasi," kata Nurdin.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.