Bangun Budaya Gemar Baca, Pemkab Bandung Bentuk 4.350 Bunda Literasi

Tidak tanggung-tanggung, seluruh perangkat RT/RW di wilayah Kabupaten Bandung dikerahkan untuk bangun budaya baca.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 30 Agu 2023, 16:40 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 16:40 WIB
Budaya Baca
Safari Literasi Duta Baca Indonesia (DBI), sekaligus peluncuran buku berjudul I’m Survivor karya Gol A Gong, Rabu (30/8/2023). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Bandung - Ada hal menarik yang dilakukan Pemkab Bandung dalam menggerakkan program literasinya. Tidak tanggung-tanggung, seluruh perangkat RT/RW di wilayah Kabupaten Bandung yang berjumlah kurang lebih 4.350 unit akan segera memiliki Bunda Literasi.

Hal ini tegas dinyatakan Bupati Bandung Dadang Supriatna secara tertulis yang disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung Teguh Puwayadi, saat membuka Safari Literasi Duta Baca Indonesia (DBI), sekaligus peluncuran buku berjudul I’m Survivor karya Gol A Gong, Rabu (30/8/2023).

Lebih jauh disampaikan Dadang bahwa tingkat literasi masyarakat berbanding lurus terhadap kualitas bangsa. Kegemaran membaca yang dimiliki seseorang berpengaruh pada pembentukan wawasan, mental, dan perilakunya.

"Kecerdasan dan pengetahuan serta wawasan seseorang diperoleh dari berbagai informasi yang tersampaikan melalui proses literasi," ujar Dadang.

Keberadaan duta baca Kabupaten Bandung dirasa Dadang telah mampu menjaring generasi muda atau pun masyarakat umum sebagai unsur pentahelix pemerintah daerah, dalam upaya peningkatan tingkat gemar membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat Kabupaten Bandung tahun 2023.

"Di era saat ini, kegemaran membaca dapat menjadi cara untuk meningkatkan taraf hidup seseorang," tambah Dadang.

Aktivitas penguatan literasi yang dilakukan Pemkab Bandung, mendapat dukungan penuh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando. Menurut Syarif Bando apa yang kita sama-sama kerjakan saat ini adalah kunci dalam mengimplementasikan peningkatan kualitas manusia.

"Kabupaten Bandung secara konsisten terus berupaya mengimplementasikan bagaimana meningkatkan kegemaran membaca dari berbagai komponen," ucap Syarif Bando.

Gerakan literasi, tambah Kepala Perpusnas, merupakan perjuangan yang sampai saat ini terus bergerak. "Sampai detik ini masih ada pembicaraan tentang literasi, tentang membaca, dan tentang buku yang menarik untuk dibaca," tambahnya.

 

Berdaya dengan Buku

Kenapa membaca menjadi sangat penting untuk dilakoni masyarakat dalam keseharian. Duta Baca Indonesia Gol A Gong menegaskan bahwa Perpusnas ingin memberitahukan kepada khalayak kalau kita mampu berdaya dengan buku.

"Kita semua bisa memberikan inspirasi," ujarnya.

Hingga saat ini, diakui Gol A Gong, Perpusnas bersama perpustakaan lainnya di seluruh daerah terus berupaya merevitalisasi besar-besaran untuk pengembangan kegemaran membaca.

Keandalan Gol A Gong membuat banyak buku bacaan menandakan bahwa kekurangsempurnaan bukanlah sebuah halangan. Di buku terbarunya I’am Survivor, Gol A Gong menceritakan bahwa batasan fisik tidak serta merta menjadikan dirinya minder, lemah, atau kurang percaya diri.

"Kita semua punya keterbatasan tapi mas Gong adalah bukti nyata dari produktivitas yang beliau lakukan, bahkan menjadi duta baca," ucap CEO Penerbit Epigraf Daniel Mahendra.

Talkshow Safari Literasi DBI di Kabupaten Bandung merupakan titik ke-9 dari 12 lokus agenda serupa DBI di 2023. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Dewi Kartikasari mengatakan tiga inovasi yang dilakukan Pemkab Bandung, seperti Gerakan Wakaf Buku ASN, Layanan Perpustakaan Weekend, dan Perpustakaan Keliling menunjukkan aksi nyata untuk terus menggiatkan literasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya