Kebakaran di TPA Bakung Lampung Belum Juga Padam, Meski Sudah Diguyur 1 Juta Liter Air

Di TPA Bakung tampak sejumlah mobil pemadam kebakaran lalu lalang membawa ribuan liter air guna memadamkan kobaran api.

oleh Ardi Munthe diperbarui 17 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 08:00 WIB
Proses pemadaman api di TPA Bakung, pada Jumat (13/10/2023).
Proses pemadaman di TPA Bakung, pada Jumat 13 Oktober 2023. Foto (Liputan6.com/Ardi)

Liputan6.com, Lampung - Sebanyak satu juta liter air sudah dihabiskan dalam proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPABakung, Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan pantauan tim Liputan6.com, di lokasi tampak sejumlah mobil pemadam kebakaran lalu lalang membawa ribuan liter air guna memadamkan kobaran api yang terus menjalar.

Dari kebakaran tersebut juga tampak kepulan asap tebal berbau tak sedap membumbung tinggi.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan mengataTPAkan bahwa pihaknya telah menghabiskan 200 tangki mobil Damkar dengan kapasitas 5000 liter.

"Sudah terhitung 4 hari kebakaran TPA terjadi, kita sudah menghabiskan sebanyak 200 tangki air, kalau ditotal 1 juta liter," kata Anthoni, kepada wartawan di Lokasi TPA Bakung (16/10/23).

Menurut Anthoni, soal sulitnya proses pemadaman itu lantaran akses jalan yang sempit dan kurangnya alat berat guna mengurai kebakaran.

"Alat berat yang diturunkan kurang, jadi kita berusaha memadamkan api yang berada di lapisan atas, namun api yang sudah menjalar hingga ke bawah tumpukan sampah tidak bisa di jangkau," ungkapnya.

5 Hektare Lahan Terbakar

Keberadaan alat berat tersebut sangat berpengaruh untuk membantu proses pemadaman. Sebab, sejak hari pertama kebakaran sudah sekitar 5 hektare tumpukan sampah di TPA Bakung dilalap sijago merah.

Pokok yang terbakar didominasi oleh sampah plastik sehingga mudah menjalar. Kemudian kondisi angin yang cukup kencang mengakibatkan api terus hidup.

"Sampah-sampah ini jugakan ada gas metananya jadi kalau kita siram lapisan atasnya, dibawah tidak kena, sehingga memang harus dibutuhkan tambahan alat berat untuk membantu mengeruk bagian bawah tumpukan sampah," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya