5 Tanjakan Ekstrem di Sumatera Barat yang Menantang Adrenalin

Tanjakan di Sumbar terkadang menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi.

oleh Novia Harlina diperbarui 31 Okt 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 12:00 WIB
Kelok 9
brilio/frs

Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat tidak hanya terkenal karena objek wisata alam memesona atau kuliner yang menggugah selera, tetapi juga terkenal dengan tanjakan ekstremnya.

Ada jalan yang terpaksa dibangun berbelok-belok dengan tikungannya yang curam dan ekstrem. Kondisi jalan ekstrem tersebut kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Apabila Anda melewati jalan dengan tanjakan ekstrem dan curam, maka sangat dibutuhkan kehatian-hatian dalam berkendara.

Berikut tanjakan ekstrem di Sumbar yang Liputan6.com rangkum untuk Anda.

1. Kelok Sembilan

Jembatan Layang Kelok Sembilan merupakan jalan yang berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Jalan ini menghubungkan Sumbar menuju Riau ataupun sebaliknya yang dikenal dengan tikungannya yang ekstrem dan rawan longsor, terutama pada saat hujan deras.

Kelok Sembilan terbagi dalam enam buah jembatan dengan lebar 13,5 meter dan ditopang pilar setinggi sekitar 60 meter di atas permukaan jalan yang ada di bawahnya. Jalan ini bersisian perbukitan yang hijau di kiri dan kanannya dengan tikungan yang tajam.

2. Sitinjau Lauik

Selanjutnya ada Sitinjau Lauik, tanjakan ini merupakan jalan yang paling tersohor di mata warganet Indonesia, karena jalannya yang ekstrem dengan kemiringan tanjakan mencapai 45 derajat. Selain tanjakannya yang ekstrem, tebing jalan ini juga rawan longsor.

Sitinjau Lauik merupakan jalan lintas yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok ataupun sebaliknya dan juga menjadi jalan nasional yang menghubungkan antara Sumbar dan Jambi ataupun sebaliknya.

Di sini juga ada Pak Ogah yang siap membantu Anda apabila berada dalam kesulitan saat menanjak hingga mengatur lalu lintas.

3. Silaiang

Silaiang merupakan jalan penghubung Kota Padang dengan Bukittingi ataupun sebaliknya yang bersisian perbukitan dan tebing yang curam dengan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Di jalan ini ada beberapa tikungan yang harus ditaklukan, dan dibutuhkan kehati-hatian serta ketelitian melihat kendaraan dari arah yang berlawanan, karena tidak sedikit kendaraan yang mengalami kecelakaan saat menempuh jalur ini.

 

4. Kelok 44

[Bintang] Tertambat Indahnya Pemandangan Jalur Mudik di Sumatera
Kelok 44. | via: trekearth.com

Selanjutnya ada Kelok Ampek Puluah Ampek atau dikenal juga dengan kelok 44, jalan ini merupakan penghubung Kota Bukittingi dengan Maninjau yang memiliki 44 kelok dengan tanjakan yang patah setiap keloknya, dan juga diberi nomor berurut.

Kemiringan kelok ini berkisar 45 hingga 60 derajat yang terletak di daerah lereng perbukitan Danau Maninjau, Kabupaten Agam dan dihiasi dengan persawahan berundak-undak.

Melewati tanjakan ini harus berhati-hati karena bisa saja menyebabkan pengendara mual akibat banyaknya tanjakan, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melintasi jalan ini.

Meskipun memiliki tanjakan yang ekstrem, lelahnya menempuh tanjakan ini akan terbayarkan dengan pesona Danau Maninjau dan udara yang sejuk.

5. Jalan Alternatif Mandeh

Jalan alternatif Mandeh ini merupakan alternatif menuju kawasan objek wisata Mandeh ataupun Puncak Mandeh yang berada di Nagari di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Kendati demikian, setelah melewati jalan yang curam, lelah Anda akan terobati dengan pemandangan kawasan Mandeh mulai dari deretan pulau-pulau kecil di tengah lautan, hingga sejuknya udara di pegunungan apabila Anda sampai menempuh perjalanan menuju Puncak Mandeh.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya