Partisipasi Aktif Kaum Muda Dibutuhkan Guna Tentukan Pemenang Pemilu 2024

Akademisi di Yogyakarta menilai kaum muda memiliki peran penting dalam penentuan hasil pemilu 2024. Hal ini karena kaum muda mendominasi jumlah pemilih nanti terutama pemilih pemula.

oleh Yanuar H diperbarui 02 Nov 2023, 13:22 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2023, 21:00 WIB
Survei PSIP : Capres Pilihan Publik Jatim Tak Tak Ada Pengaruh dari Endorse Jokowi
Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang merisil hasil survei opini publik Jatim terkait Pemilu 2024. Hasil survei menunjukkan capres pilihan di provinsi ini tak terpengaruh dari endorsement yang dilakukan oleh Presiden Jokowi (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Liputan6.com, Yogyakarta - Menjelang Pemilu 2024 suasana di masyarakat sudah mulai hangat terutama dalam perbincangan kaum muda. Para akademisi menilai kaum muda ini akan mempengaruhi hasil Pemilu 2024 terutama dari sisi pemilihnya.

“Jumlah kaum muda berusia 17-39 tahun sekitar 60%. Oleh karena itu, pilihan kaum muda akan menentukan hasil pemilu mendatang,” tutur Dosen UMY Adhianty Nurjanah, dalam diskusi Diskoma Edisi-9  diselenggarakan Prodi Magister Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Sabtu (28/10/2023).

Adhianty mengatakan kondisi ini membuat para politisi berupaya keras merebut perhatian para kaum muda. Politisi akan melakukan  berbagai macam cara salah satunya melalui  framing citra di media sosial.

“Karenanya kaum muda  harus  cerdas dalam memilih dan jangan golput karena ini merupakan aksi nyata yang dapat menentukan wajah Indonesia lima tahun mendatang," ucapnya.

Dosen Ilmu Komunikasi UGM, Zainuddin Muda Z. Monggilo mengatakan hasil Pemilu 2024 mensyaratkan partisipasi aktif semua masyarakat terutama kaum muda. Menurutnya agar demokrasi berjalan dengan baik maka ada hak dan kewajiban warga yang harus dipenuhi.

Zainuddin mengingatkan kaum muda agar cerdas dan aktif melakukan cek fakta untuk mengetahui kebenaran informasi dalam berpartisipasi politik. Melalui media sosial kaum muda harus aktif menyuarakan pendapat untuk berpartisipasi politik serta “kolaboraksi” untuk mendorong warga cerdas menghadapi Pemilu 2023.

Zainuddin  menyoroti tantangan serius menjelang pemilu adalah gangguan disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Gangguan ini dapat  mengancam proses dan hasil Pemilu 2024.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya