Liputan6.com, Yogyakarta - Media Sosial TikTok dan Instagram tengah diramaikan dengan tren Instagram Wrapped. Banyak para pengguna mengunggah Instagram Wrapped yang berisi aktivitas mereka di Instagram.
Aktivitas yang ditampilkan cukup lengkap, seperti waktu pengguna menggunakan Instagram, siapa saja yang memblokir akun pengguna, hingga siapa saja yang melakukan stalking ke akun milik pengguna. Hal-hal berupa informasi itulah yang kemudian membuat pengguna lain di Instagram merasa fomo atau fear of missing out dan ingin mengikuti trend Instagram Wrapped.
Namun, rupanya fitur Instagram Wrapped tidak disediakan secara resmi oleh pihak Instagram. Pengguna menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membuat tren ini.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari akun TikTok milik @dana, ia membagikan cara membuat Instagram Wrapped. Pertama, aplikasi pihak ketiga tersebut akan meminta data-data pengguna.
Pengguna harus memasukan username dan password Instagram. Lalu, nantinya semua data tersebut akan disimpan dan dapat diunduh dengan format zip.
Hal ini yang justru dapat menjadi ancaman bagi keamanan data para pengguna. Dikutip dari laman resmi Instagram, Meta pemilik Instagram memiliki kebijakan ketat terhadap pengungkapan detail penggunanya.
Sementara, Instagram sendiri tidak menampilkan siapa yang mengunjungi profil pengguna. Selain itu, persyaratan untuk mengakses akun Instagram pribadi menggunakan aplikasi pihak ketiga cukup mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, pengguna perlu berhati-hati memberikan informasi sensitif ini kepada aplikasi pihak ketiga. Pasalnya, akan mudah bagi orang tidak bertanggung jawab untuk mengakses akun pribadi miliki kita dengan data yang diberikan di atas.