Liputan6.com, Karawang - PT Pupuk Indonesia (Persero), dituntut untuk terus berinovasi guna mendukung ketahanan pangan Nasional. Salah satunya, dengan mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui Program Makmur.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menuturkan, sejauh ini jajarannya terus memperkuat kolaborasi Program Makmur untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional. Penguatan ekosistem Makmur, menurut dia, menjadi hal yang penting di tengah ancaman krisis pangan global.
"Saat ini, krisis pangan global sedang mengancam. Produktivitas pangan dunia terendah dalam 60 tahun terakhir. Sehingga secara intuisi semua negara akan mengamankan kebutuhan pangannya sendiri, membatasi ekspor dan seterusnya," ujar Rahmadi di sela kegiatan ajang Jambore Makmur di Kawasan Pupuk Kujang Cikampek, akhir pekan kemarin.
Advertisement
Menurut Rahmad, saat ini Indonesia perlu untuk mengamankan kebutuhan pangannya. Salah satu strateginya, dengan meningkatkan produktivitas pertanian dengan berbagai cara. Jadi, tidak hanya dengan menambah pabrik pupuk dan ahli-ahli di bidang pertanian, tetapi juga membangun dan memperkuat ekosistem budidaya pertanian.
Rahmad menjelaskan, program Makmur yang digulirkannya merupakan ekosistem yang mendukung petani dari hulu hingga hilir. Sehingga, proses budidaya maupun pemasaran hasil pertanian akan berjalan optimal.
Selain itu, melalui program Makmur petani memiliki kemudahan akses pada tiga hal. Pertama, akses teknologi. Halmana, dalam pelaksanaan program Makmur tersebut Pupuk Indonesia Grup turut memberikan pendampingan teknologi pertanian.
Baca Juga
Akselerasi Melalui Beragam Kemudahan
Dia mencontohkan, melalui pemanfaatan teknologi Smart Precision Farming atau pertanian presisi. Salah satunya melalui drone yang dilengkapi sejumlah fitur untuk menjadikan pemupukan lebih efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, dan hasilnya pun semakin optimal.
"Drone yang digunakan Petrokimia Gresik pada Smart Precision Farming ini sangat canggih. Alat ini, tidak hanya mampu menyebarkan pupuk, tapi sebelumnya juga bisa memetakan kondisi tanaman sehingga pupuk yang disebarkan presisi sesuai dengan kebutuhan," jelas dia.
Kemudahan selanjutnya, sambung dia, petani mendapat akses pasar dari program Makmur ini. Sehingga, nilai jual hasil panen petani menjadi lebih optimal karena mendapatkan akses pasar secara langsung. Dengan begitu, kemudahan ini bisa mendorong kesejahteraan petani.
"Seperti program Makmur kita di Pati, biasanya setelah panen dijual ke pengepul, pengepul ke pengepul besar, pengepul besar ke pedagang, pedagang baru ke ujungnya. Di Pati, petani Makmur menjual hasilnya secara langsung ke industri makanan," ungkap Rahmad.
Terakhir, kata Rahmad, kemudahan ketiga dari program Makmur yaitu adalah akses permodalan. Di program Makmur ini Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan perbankan untuk memberikan akses modal kepada petani. Selain itu juga asuransi guna melindungi petani dari risiko gagal panen.
Terkait strategi lain Pupuk Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pangan Nasional, Rahmad menambahkan, yakni dengan menghadirkan Taruna Makmur. Para Taruna Makmur ini, ditugaskan untuk memberikan pendampingan budidaya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program Makmur.
Saat ini, Pupuk Indonesia juga telah menyebar sebanyak 76 Taruna Makmur. Para taruna Makmur ini, merupakan mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari lima daerah di seluruh Indonesia, yaitu Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa yang mendapatkan pelatihan khusus sebelum diberangkatkan.
"Kita buka selebar-lebarnya, karena persoalan pangan adalah persoalan tentang keberlangsungan bangsa kita. Oleh karenanya ini adalah tanggung jawab kita bersama, saya mengundang semuanya untuk turut berpartisipasi pada program Makmur ini," pungkasnya.
Advertisement