Mengenal Distribusi Pupuk Bersubsidi: Terintegrasi dan Transparan

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen memastikan kelancaran rantai distribusi dan produksi pupuk berkualitas

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 11:00 WIB
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam acara “Rembuk Tani” di Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam acara “Rembuk Tani” di Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024). (dok: PIHC)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen memastikan kelancaran rantai distribusi dan produksi pupuk berkualitas terbaik bagi petani nasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, meninjau langsung gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (7/2/2024) untuk memastikan efektivitas proses distribusi pupuk bersubsidi.

Dalam kunjungan ini, Rahmad mengamati langsung fasilitas pengantongan (bagging) pupuk urea bersubsidi yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

UPP Semarang yang berdiri di atas lahan seluas 13.945 meter persegi memiliki kapasitas gudang hingga 10.500 ton dan mendistribusikan pupuk ke 23 gudang penyangga di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sistem Distribusi Terintegrasi

Rahmad menjelaskan bahwa proses distribusi pupuk bersubsidi dilakukan dengan sistem logistik terintegrasi.

Pupuk urea dari Pusri diangkut menggunakan kapal milik Pupuk Indonesia Logistik (PILog) bernama Pusri 1, yang menempuh perjalanan selama empat hari dari Palembang ke Semarang.

Setelah tiba, pupuk dibongkar dalam bentuk curah dan dikemas ulang menggunakan sistem automatic bagging, memastikan kecepatan dan akurasi timbangan yang lebih baik.

“Kami menjamin pupuk bersubsidi yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia selalu berkualitas tinggi. Dengan otomatisasi ini, proses pengantongan menjadi lebih efisien dan akurat,” ujar Rahmad, ditulis Minggu (9/2/2025).

 

Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani

Kementan
Ilustrasi petani membawa pupuk bersubsidi/Istimewa.... Selengkapnya

Rahmad meminta seluruh tim logistik untuk terus meningkatkan kinerja produksi guna memastikan pasokan pupuk yang berkualitas bagi petani.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Pupuk Indonesia sebagai bagian dari Kementerian BUMN dalam mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Musim hujan dengan tingkat kelembaban tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan pupuk. Oleh karena itu, kualitas pupuk harus dijaga dengan baik. Setiap proses, termasuk pengantongan, berkontribusi langsung pada petani,” tegasnya.

Jaringan Distribusi yang Luas

Untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi di Jawa Tengah dan DIY, Pupuk Indonesia mengoperasikan 33 gudang lini III untuk pupuk urea dan 40 gudang lini III untuk pupuk NPK.

Distribusi ini didukung oleh 210 jaringan distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL). Kegiatan distribusi juga diawasi oleh 4 manajer penjualan serta 89 tenaga pemasar, yang terdiri dari 16 account executive (AE) dan 73 asisten AE.

 

Alokasi dan Ketersediaan Pupuk Bersubsidi

Petani Riau Bisa Semakin Produktif Dengan Tambahan Kuota Pupuk Bersubsidi
(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)... Selengkapnya

Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton, yang diperuntukkan bagi petani terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terdiri dari:

  • Urea: 4,6 juta tonNPK: 4,2 juta ton
  • NPK Formula Khusus: 147.798 ton
  • Organik: 500.000 ton

Hingga 5 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan 694.639 ton pupuk bersubsidi kepada petani, dengan rincian:

  • Urea: 342.393 ton
  • NPK: 325.165 ton
  • NPK Formula Khusus: 4.249 ton
  • Organik: 22.832 ton

Dari sisi stok, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan pupuk untuk petani terdaftar dengan total 1.665.418 ton, terdiri dari:

  • Urea bersubsidi: 611.783 ton
  • NPK bersubsidi: 436.434 ton
  • Urea non-subsidi: 86.925 ton
  • NPK non-subsidi: 31.675 ton

Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing mencapai 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah, menunjukkan kesiapan Pupuk Indonesia dalam menjamin kebutuhan petani.

Dengan sistem distribusi yang terintegrasi dan dukungan logistik yang kuat, Pupuk Indonesia terus memastikan ketersediaan pupuk berkualitas tinggi bagi petani Indonesia, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya