Banjir Melanda 4 Kelurahan di Tanjung Pandan Belitung

Banjir merendam empat kelurahan di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/11/2023).

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 13 Nov 2023, 20:21 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 20:21 WIB
Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

 

Liputan6.com, Belitung - Banjir merendam empat kelurahan di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/11/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung menyebutkan, banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi yang turun sepanjang siang tadi.

"Berdasarkan data yang kami himpun di lapangan sebanyak empat kelurahan di Tanjung Pandan terendam banjir akibat hujan intensitas lebat yang turun siang tadi," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi.

Agus mengatakan, adapun empat kelurahan tersebut yakni Kelurahan Kota, Kelurahan Pangkalalang, Kelurahan Parit, dan Kelurahan Kampung Damai.

"Dengan jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai ratusan rumah dan kami terus memperbaharui data terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir," ujarnya.

Menurut Agus, peristiwa banjir Tanjung Pandan disebabkan hujan dengan intensitas lebat mengguyur kota Tanjung Pandan mulai pukul 13.00 WIB dengan ketinggian air mencapai pinggang hingga dada orang dewasa.

"Kemudian kondisi air laut dalam keadaan 'taruk' atau tidak surut sehingga menyebabkan air hujan tertahan untuk kembali ke laut sehingga meluber dan merendam pemukiman warga," katanya.

 

Waspada Banjir

Agus juga menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Belitung turun langsung mengevakuasi masyarakat yang terdampak musibah tersebut.

Evakuasi diprioritaskan kepada para anak-anak, lansia , dan warga yang sakit.

"Mereka kami prioritaskan untuk kami evakuasi ke tempat yang lebih aman dan lebih tinggi," ujarnya.

Selain itu, TRC BPBD Belitung juga membantu masyarakat mengevakuasi barang-barang berharga seperti kendaraan sepeda motor maupun dokumen lainnya.

"Kami juga menurunkan pompa air untuk menyedot air yang menggenangi rumah ibadah sehingga dapat kembali surut dan dibersihkan oleh masyarakat," kata Agus.

Agus mengimbau, masyarakat di daerah itu mewaspadai bencana banjir terutama saat memasuki musim penghujan sekarang ini.

Selain itu, masyarakat juga diimbau tidak membuang sampah di drainase dan aliran sungai sehingga tidak mengalami penyumbatan yang bisa memicu terjadinya peristiwa banjir.

"Kami berharap masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal terutama persoalan sampah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa banjir," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya