Liputan6.com, Purwakarta - Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, sejauh ini terus berjibaku dalam penanganan inflasi sesuai arahan dari pemerintah pusat. Di antaranya, dengan terus memantau harga-harga kebutuhan pokok masyarakat termasuk menyiapkan upaya pengendaliannya.
Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan menuturkan, persoalan inflasi selama ini masih terus menghantui sejumlah daerah di Indonesia. Menurut dia, dalam penanganan inflasi ini dibutuhkan kerja sama lintas sektoral.
"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Kabupaten Purwakarta naik dari yang tadinya 0,9 menjadi 1,4 persen. Jadi itu warning, warning bagi kita di Purwakarta," ujar Benni Irwan usai Rapat Pengendalian Inflasi Daerah di kawasan perkantoran Setda, Kamis (16/11/2023).
Advertisement
Baca Juga
Benni menjelaskan, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) ini pihaknya juga mulai pasang mata. Pasalnya, harga sejumlah bahan pangan kerap merangkak naik. Paling mencolok, yaitu kenaikan harga sayuran yang di antaranya komoditi cabai.
Salah satu cara untuk menekan inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta, di antaranya meminta kepada masyarakat untuk menanam cabai sendiri di halaman rumah.
"Tadi kami juga diminta untuk mewaspadai harga gula pasir dan cabai. Kedua harga itu perlu diperbaiki agar ketersediaannya masih ada dan harga bisa dikendalikan," jelas dia.
Benni berharap pada Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan harga bahan pokok yang sesuai.
"Secara khusus tadi saya juga menyampaikan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pihak-pihak terkait di Purwakarta untuk lebih meningkatkan kebersamaan dan sinergitas dalam menangani inflasi," pungkasnya.