Nasib Bisnis Markobar Usai Ditinggal Gibran Terjun ke Politik

Bisnis usaha Markobar milik cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sempat populer di masyarakat. Bagaimana saat ini?

oleh Fajar Abrori diperbarui 22 Des 2023, 19:19 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 19:19 WIB
Martabak Markobar
Martabak manis delapan rasa Markobar akan menjadi menu hidangan pada resepsi pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Solo, Rabu (8/11) nanti.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kaan mengikuti debat cawapres yang diselenggarakan KPU RI pada Jumat malam (22/12/2023). Sebelum terjun ke dunia politik, putra sulung Presiden Jokowi itu dikenal memiliki bisnis martabak manis dengan nama Markobar 1996. Bagaimana nasibnya kini?.

Markobar yang merupakan kepanjangan dari Martabak Kota Barat itu awalnya merupakan usaha milik Arif Setyo Budi. Setiap harinya, ia berjualan martabak tersebut di kawasan Lapangan Kota Barat, Solo.  Usaha tersebut mulai berkembang pada 2014 setelah meneruskan usaha martabak milik ayahnya. Kemudian pada tahun 2015, putra sulung Presiden Jokowi,  Gibran Rakabuming Raka bergabung dalam bisnis martabak manis aneka topping.

Setelah itu, Gibran pun mendirikan gerai  Markobar pertamanya di Jalan Sutawijaya, Penumping, Laweyan, Solo pada Maret 2015 silam. Gerai tersebut terletak tepat di sebelah barat bangunan pusat perbelanjaan Solo Grand Mall (SGM) . Saat itu suami Selvi Ananda itu tidak hanya jualan martabak tetapi juga beraneka menu minuman seperti halnya cafe.

Cikal Bakal Markobar

Perang Kuliner Gibran Rakabuming vs Kaesang Pangarep
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep berduet membuat kuliner Sang Pisang dan Markobar di Cikini, Jakarta, Minggu (11/3). Kolaborasi tersebut diharapkan bisa menarik lebih banyak pembeli. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pada saat itu Gibran menceritakan bahwa gerai Markobar itu berawal dari gerai martabak terang bulan kaki lima yang berjualan di kawasan Kota Barat. Karena tertarik dengan konsep martabak itu, ia pun menggandeng sang pemilik untuk bekerjasama. Latas, konseop yang diusung di gerai pertamanya itu pun Markobar dengan gaya cafe.

“Pasar yang disasar anak muda. Ya seperti ini cafenya,” kata Gibran pada tahun 2015 silam.

Menu unggulan Markobar adalah martabak terang bulan delapan rasa. Bentuknya mirip dengan pizza tetapi topping terdiri dari beberapa jenis coklat seperti Ovomaltine, Nuttela, Van Houten, Cadburry, Tobleron dan topping lainnya.

Usaha Markobar milik Gibran itu sempat populer dan mendirikan sejumlah gerai waralaba di Solo dan sejumlah kota besar lainnya. Berdasarkan penelusuran di akun Instagram @markobar 1996, Markobar memiliki 4 gerai di Jakarta, 2 gerai di Bandung, dan masing-masing 1 gerai di Semarang, Surabaya dan Semarang. Sedangkan di Solo disebutkan terdapat 3 gerai di Jalan Dokter Moewardi, di dalam Transmart Pabelan dan Hartono Trade Center, Solo Baru.

Gerai Tutup

Menjelang debat cawapres, sejumlah lini bisnis usaha Gibran menjadi perhatian, salah satunya Markobar. Dari hasil penelusuran di lapangan, gerai Markobar yang didirikan Gibran pun telah tutup. Bahkan gerai markobar yang terletak di sebelah barat pusat perbelanjaan SGM itu telah tutup sejak lama sebelum Gibran maju sebagai Wali Kota Solo.

Sementara itu hasil penelusuran Markobar di Hartono Trade Center, Solo baru juga sudah tutup. Menurut salah satu petugas cleaning service di Hartono Trade Center yang enggan disebutkan namanya bahwa gerai tersebut telah tutup lama. Dulunya gerai jualan tersebut jadi satu dengan Gudeg Mbak Yus di Hartono Trade center.

“Ya sudah beberapa bulan lalu tutupnya. Kalau setahun belum ada. Tutupnya bareng Gudeg Mbak Yus,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, bekas ruko Markobar saat ini telah beralih fungsi menjadi tempat usaha penjualan aksesoris gadget 1168Ilufa Solo Baru. Hanya saja petugas cleaning service itu tidak bisa menyebutkan dengan pasti kapan bukanya toko retail dan grosis aksesoris gadget tersebut buka.

Sedangkan gerai Markobar yang berjualan di Transmart, Pabelan masih buka. Namun berdasarkan keterangan dari salah satu pegawai yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan bahwa penjualan hanya berlangsung selama tiga bulan karena tempat jualannya di Kota Barat ditutup. Seperti diketahui  lapangan Kota Barat menjadi lapangan latihan tim peserta Piala Dunia U-17 beberapa waktu lalu sehingga sentra kuliner Kota Barat ditutup.

“Di sini sejak Kota Barat ditutup dulu karena dipakai Piala Dunia. Tetapi menurut rencana bulan depan atau tahun depan tidak lanjut di sini karena mau buak gerai di dekat rumah bosnya,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya