21 Februari Hari Peduli Sampah Nasional, Ini Sejarahnya

Hari Peduli Sampah Nasional 2024 mengusung tema Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Feb 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 12:00 WIB
HPSN
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari, ritel modern Alfamart meluncurkan program Kampung Alfamart Sahabat Bumi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 21 Februari, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Tahun ini, HPSN diperingati dengan berbagai rangkaian acara oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama Februari hingga Maret 2024.

Mengutip dari siaran pers KLHK, KLHK juga bekerja sama dengan kementerian atau lembaga, Pemda, produsen dan pelaku usaha lainnya, organisasi masyarakat sipil, komunitas, asosiasi, perguruan tinggi, mahasiswa, serta pelajar untuk melaksanakan kegiatan pendukung selama Februari dan Maret 2024.

Selain penyelenggaraan puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024 dan beberapa kegiatan utama, ada juga kegiatan menarik lainnya, mulai dari pameran, dialog, talk show, Aksi Bersih Negeri di Jakarta dan sekitarnya, Tanam Pohon di seluruh Indonesia, dan zero waste adventure camp di Taman Nasional Gunung Merbabu.

Kegiatan HPSN 2024 akan diakhiri dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah Kompetisi Konten Kreatif HPSN 2024 pada pekan keempat Maret 2024 di Gedung Manggala Wanabakti.

Hari Peduli Sampah Nasional 2024 mengusung tema Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif. Tema tersebut dilatarbelakangi adanya persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius, baik secara nasional maupun internasional.

Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), jika tidak ada upaya untuk mencegah polusi plastik, maka jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik bisa meningkat hampir tiga kali lipat pada 2040.

Pada 2016, jumlah polusi plastik mencapai 9-14 juta ton. Jumlah tersebut berpotensi meningkat menjadi 23-27 juta ton pada 2040.

HPSN 2024 bisa menjadi momentum untuk memperkuat posisi Pemerintah Indonesia dalam international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution. Selain itu, bisa juga menjadi kesiapan negara dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

Diperingatinya HPSN bermula dari tragedi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005. Peristiwa longsor itu menimpa perkampungan warga di Cilimus dan Pojok, Jawa Barat, yang menyebabkan lebih dari 100 nyawa meninggal dunia.

Menurut beberapa sumber, tragedi tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah di TPA. Sebanyak 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah.

Selanjutnya, tanggal peristiwa tersebut dijadikan momentum untuk memperingati kepedulian terhadap masalah sampah. Hingga kini, 21 Februari selalu diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap tahunnya.

 

Penulis: Resla

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya