Harga Anjlok Saat Penen Raya, Petani Manggis di Purwakarta Gigit Jari

Harga Manggis khas Purwakarta terjun bebas saat panen raya. Para pembudidaya si ratu buah tropis ini pun terpaksa harus gigit jari.

oleh Asep Mulyana diperbarui 22 Feb 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 01:00 WIB
Harga Dibandrol Murah Saat Penen Raya, Pembudidaya Manggis di Purwakarta Gigit Jari
Buah Manggis khas Kabupaten Purwakarta. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Purwakarta Buah manggis, merupakan salah satu produk holtikultura khas Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Saat ini, para pembudidaya si ratu buah tropis itu tengah memasuki panen. Sehingga, keberadaan buah dengan iri khas kulit keunguan itu cukup melimpah.

Sayangnya, angin segar belum berpihak kepada para pembudidaya meskipun saat ini hasil panen mereka melimpah. Pasalnya, harga jual Buah Manggis saat ini terjun bebas dan tak sesuai dengan keinginan mereka.

Iyom (57) salah seorang pembudidaya buah manggis asal Kecamatan Wanayasa mengaku, saat ini harga jual Buah Manggis mengalami penurunan cukup signifikan. Sebelumnya, kata dia, harganya masih di angka Rp 20.000 per kilogram, kini hanya dibandrol Rp 4.000 per kilogram untuk kebutuhan lokal.

"Kalau hasil panen sih memuaskan ya. Tapi, harga jualnya malah turun drastis," ujar Iyom kepada wartawan, belum lama ini.

Dia menjelaskan, untuk kebun manggis memang sedang masuk masa panen raya sejak Desember 2023 lalu. Puncaknya, kata dia, itu sekitar Maret 2024. Pihaknya berharap, saat puncak panen raya nanti harganya bisa naik dari harga saat ini.

Menurut Iyom, terjadinya penurunan harga ini bisa disebabkan karena masa panennya berlangsung secara bersamaan. Ditambah lagi, adanya serbuan buah manggis dari negara lain seperti Bangkok, Thailand yang juga masuk masa panen. Sehingga, kondisi tersebut mengakibatkan pergeseran harga di pasar lokal.

"Kalau manggis untuk kebutuhan ekspor atau kategori super, itu sebelumnya bisa dibandrol Rp 45.000 per kilogram. Saat ini, turun jadi Rp 15.000 per kilogramnya," tambah dia.

 

Ukuran Buah Hasil Panen Kecil

Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Hortikultura, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Kurnia Prawira Saputra membenarkan terkait kondisi yang dialami para pembudidaya Buah Manggis ini. Menurutnya, turutnya harga Buah Manggis ini karena saat ini sedang berlangsung panen raya, termasuk di luar negeri.

"Selain itu, juga karena hasil panen kali ini ukuran buahnya kecil-kecil. Mungkin ini juga yang menjadi salah satu faktor, sehingga mempengaruhi harga pasarnya," ujar Kurnia seraya belum merinci berapa jumlah produksi panen raya buah manggis saat ini.

Terkait populasi pohon manggis di wilayahnya, Kurnia menjelaskan, sampai saat ini ada sebanyak 166.268 pohon atau jika dikonversikan setara dengan 1.662,68 hektare. Adapun pohon manggis ini di tersebar di lima kecamatan yakni Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan, dan Pondoksalam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya