Basarnas Makassar Tutup Operasi SAR Korban Longsor Luwu

Basarnas Makassar resmi menutup operasi Search and Rescue (SAR) bencana longsor Luwu.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 29 Feb 2024, 19:29 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 19:28 WIB
Longsor Luwu
Longsor melanda Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulsel, Senin (26/2/2024). (Liputan6.com/ Dok BPBD Sulsel)

 

Liputan6.com, Makassar - Basarnas Makassar resmi menutup operasi Search and Rescue (SAR) bencana longsor Luwu, yang terjadi Senin (26/2/2024) silam. Kala itu longsor menerjang Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, hingga menelan korban jiwa.

"Untuk tanggap darurat ini, Tim SAR gabungan akan menutup (operasi) karena tidak ada tanda-tanda laporan warga merasa kehilangan keluarganya dan melihat dari kondisi yang sudah kami sisir selama ini, tidak ada tanda-tanda," kata Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Andi Sultan, Kamis (29/2/2024).

Kendati demikian, apabila ada tanda-tanda masih ada korban maka pihaknya akan kembali melaksanakan upaya penyelamatan dan pencarian. Sedangkan untuk status tanggap darurat dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

"Namun apabila ada tanda (masih ada korban), kami akan membuka (pencarian). Untuk tanggap darurat diserahkan kepada pemerintah setempat," tuturnya.

Mengenai dengan jumlah korban dalam musibah itu sebut Sultan, sebanyak 24 orang dengan rincian 19 orang korban selamat dan lima orang korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 1403/Palopo Letkol Arm Kabit Bintoro Priyambodo menambahkan, untuk status tanggap darurat pascabencana tersebut masih berjalan dan berakhir pada 3 Maret 2024.

"Jadi untuk personel dari BPBD stand by sampai tujuh hari. Masih sampai 3 Maret akan ada di Posko," ujar Dandim Kabit Bintoro

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akses Jalan Sudah Normal Kembali

Akses jalan di lokasi longsoran sendiri sudah dapat dilalui kendaraan karena tumpukan material tanah yang menutupi jalan tersebut sudah dibersihkan dengan alat berat dan dibantu personel gabungan.

"Saat ini akses jalan penghubung Kota Palopo-Bastem sudah bisa dibuka sejak kemarin. Tapi jalan masih rawan dilewati, masih licin. masih ada bekas-bekas timbunan," katanya.

Pihaknya berharap, Pemerintah Daerah setempat dapat membersihkan jalan yang masih menyisakan tanah, sehingga pengendara maupun warga yang melintas lebih aman melewatinya, mengingat kondisi masih hujan dan diimbau tetap waspada.

Dalam operasi SAR tersebut sebanyak 560 orang personel gabungan dari TNI Polri, Basarnas, PMI, Damkar, Tagana, BPBD, kelompok SAR mahasiswa, dan tim lainnya dilibatkan ditambah pengerahan tim KG atau anjing pelacak untuk mencari korban.

Kendaraan korban yang berhasil ditemukan sebanyak 15 unit motor dan dua unit mobil. Sedangkan korban luka sebagian masih di rawat di rumah sakit dan selebihnya telah pulang ke rumah masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya