Liputan6.com, Garut - Wabah Deman Berdarah Dengue (DBD) mengintai warga Garut, Jawa Barat di tengah tingginya intensitas hujan saat ini. Tercatat hingga pekan pertama Maret, jumlah kasus DBD mencapai 532 kasus. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman kasus laporan DBD terus mengalami peningkatan setiap pekan, dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
“Tahun 2023 itu sebanyak 786 kasus (Setahun), sementara baru dua bulan ini atau Januari-Februari kita telah menemukan 532 kasus, artinya setengahnya dari kasus tahun lalu sudah terjadi di 2 bulan ini di tahun 2024,” kata dia, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, peningkatan kasus DBD terjadi hampir di semua wilayah Garut. Tingginya curah hujan yang terjadi saat ini, diduga menjadi salah satu faktor pemicu peningkatan kasus ini. “Munculnya genangan air yang menjadi tempat berkembangbiak bagi nyamuk Aedes Aegypti, menjadi penyebab DBD,” ujar dia.
Advertisement
Tak ayal, sejak musim hujan berlangsung, laporan penyebaran kasus DBD hampir merata di seluruh wilayah Garut tanpa terkecuali mulai wilayah Utara, Tengah hingga Selatan Garut. “Utara (Garut Utara) ini paling banyak di daerah Malangbong, Limbangan, dan Selaawi. Di daerah perkotaan seperti Garut Kota, Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul kasusnya juga cukup banyak,” papar dia.
Di tengah tingginya intensitas musim hujan saat ini, Asep mengingatkan warga untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan menjauhkan beberapa perabotan rumah, serta area munculnya genangan air di sekitar pemukiman warga. “Nyamuk pembawa DBD (Aedes Aegypti) dapat bersarang di tempat-tempat tak terduga seperti tempat minum hewan peliharaan, dispenser, lemari es, dan vas bunga,” kata dia mengingatkan.
Untuk itu, selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di tiap wilayah. “Nyamuk DBD ini identik dengan musim hujan, dan berkembang biak di wadah-wadah yang berisi air bersih,” kata dia.
Kemudian, Dinas Kesehatan Garut telah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan di seluruh Kecamatan untuk menangani pasien yang terjangkit DBD. “Semua Faskes (fasilitas kesehatan) itu akan melaporkan melalui sistem tersebut, dan kami dapatkan laporan realtime harian bahkan mingguan dan bulanan dari sistem tersebut,” ujar dia.
Baca Juga