Liputan6.com, Cirebon Simpul-simpul tali berwarna warni disulap Vivi Suparmiati menjadi sebuah barang kerajinan unik dan memiliki nilai ekonomi.
Vivi membuat Simpul-simpul dari tali katun menjadi tas sling bag, dompet, gantungan kunci hingga hiasan rumah. Warga Kelurahan Karangmalang Kabupaten Indramayu tersebut adalah pemilik dari Rumah Macrame.
"Sejak tahun 2020 saya merintis awalnya dari kesenangan saya menghias rumah dan saya lihat di media sosial banyak tutorial dari Macrame. Saya coba praktek sendiri dan alhamdulillah bisa bikin kerajinan macrame sendiri," kata Vivi kepada Liputan6.com, Rabu (20/3/2024).
Advertisement
Baca Juga
Vivi kemudian mencoba mempromosikan hasil kerajinan macrame nya ke media sosial maupun tetangga rumah. Alhasil, banyak yang suka dan tidak sedikit yang langsung memesan.
Melihat respons yang dianggap positif, Vivi kemudian menjadikannya sebagai peluang bisnis. Tahun 2020, Vivi mulai menekuni kerajinan tangan berbahan macrame.
"Sampai sekarang fokus pasar dan penjualan masih di online. Harapan kedepan saya punya galeri sendiri sehingga bisa jualan juga di offline," ujar Alumi Universitas Wiralodra Indramayu Fakultas Ekonomi Management itu.
Macrame merupakan salah satu jenis kerajinan yang sedang populer saat ini. Dengan bahan utama tali katun kemudian dibuat simpul secara manual menggunakan tangan.
Seiring berjalannya waktu, kerajinan Macrame buatan Vivi banyak pembeli. Bahkan, kerajinan macrame milik Vivi terpampang di salah satu stand di Bandara Kertajati Majalengka.
Perbanyak Model
"Sejak saya bergabung dengan Diskopdagin saya mulai merambah ke pasar offline produk selain di Bandara Kertajati juga ada di Mall Pelayanan Indramayu. Kemudian akan masuk ke Mall UKM Cirebon Alhamdulillah," ujar Vivi.
Vivi mengaku proses pembuatan Macrame secara keseluruhan menggunakan tangan manusia. Oleh karena itu, harga satu jenis kerajinan yang dijual Vivi mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu, tergantung model dan tingkat kesulitannya.
Dalam sehari, Vivi dibantu satu orang pegawai memproduksi 2 hingga 5 jenis kerajinan macrame. Ia mengatakan, macrame buatannya sudah tersebar ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Bahkan terakhir saya kirim ke Taiwan lewat TKI yang kerja disana untuk dijual lagi," ujar Vivi.
Vivi mengatakan, rata-rata pendapatan kotor yang diperoleh Vivi mencapai Rp 7 juta per bulan. Vivi mengaku, model tas sling bag dan aksesoris unik macrame yang paling banyak laku di pasaran.
Oleh karena itu, kedepan, Ia akan memperbanyak model kerajinan baru untuk meningkatkan penjualan. Bahkan, dalam waktu dekat, Vivi berencana ikut dalam salah satu event fashion week di JCC pada 27-31 Maret 2024.
"Semoga produk saya semakin diterima masyarakat dan saya semakin terpacu untuk terus berinovasi," ujar Vivi.
Advertisement