Liputan6.com, Sitaro - Warga yang bermukim di hilir harus mewaspadai guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. Hal ini disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan, akumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran atau guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir.
Dalam laporan periode 16-31 Maret masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Karangetang maupun yang akan melintasi lembah atau sungai diharapkan waspada, begitu pula dengan potensi ancaman lahar waktu hujan dari puncak.
Advertisement
“PVMBG berharap dalam tingkat aktivitas level Il atau waspada masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1,5 kilometer dari kawah utama dan kawah dua, serta 2,5 kilometer pada sektor barat daya dan selatan,” ujarnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Hendra mengatakan, tingkat aktivitas akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.
"Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh PVMBG,” ujarnya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang, tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Gunung Karangetang serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro atau PVMBG.
Baca Juga