Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, sampai Kapan?

Yanti Pramono mengatakan, perpenjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi itu berdasar berdasar hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang dan Notam: A1192/24 COTAMR A1181/24.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 04 Mei 2024, 12:24 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2024, 12:23 WIB
Situasi di Bandara Sam Ratulangi Manado pada, Jumat (3/5/2024).
Situasi di Bandara Sam Ratulangi Manado pada, Jumat (3/5/2024).

Liputan6.com, Manado - Akibat erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado kembali ditutup hingga, Sabtu (4/5/2024). Ini merupakan perpanjangan penutupan bandara untuk ketiga kalinya setelah erupsi yang terjadi pada, Selasa (30/4/2024).

 “Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara hingga Sabtu 4 Mei 2024 pukul 18.00 Wita,” ungkap GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti melalui Stakeholder Relation Yanti Pramono pada, Jumat (3/5/2024) malam.

Yanti Pramono mengatakan, perpenjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi itu berdasar berdasar hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang dan Notam: A1192/24 COTAMR A1181/24.

“Jadi demi keselamatan penerbangan, operasional bandara sementara kami tutup,” ujarnya.

Akibat erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada, Selasa (30/4/2024), operasional Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup pada Selasa pagi. Setelah itu, dilakukan beberapa kali perpanjangan penutupan hingga pada Sabtu (4/5/2024), pukul 18.00 Wita.

Diketahui, Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulut, kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.15 Wita.

Pada erupsi Gunung Ruang kali ini, tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak atau ± 2725 m di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara.

Kepala Pusat Vulkanologi ddan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan, jumlah kejadian gempa vulkanik dalam dan dangkal yang meningkat signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah.

Ini menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya