Fakta-Fakta Teluk Hantu Lampung, Keindahan Alam Memukau Dibalut Kisah Mistis

Liputan6.com, Jakarta - Teluk Hantu, merupakan sebuah destinasi alam yang memukau di Pesawaran Lampung. Teluk Hantu menawarkan pesona alam yang memukau untuk dinikmati pengunjung.

Pesona pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan pepohonan hijau yang rindang. Menurut warga sekitar di Desa Pagar Jaya, nama Pantai Teluk Hantu telah ada sejak puluhan tahun silam.

Penyematan nama tersebut karena pantai tersebut dulunya terdapat makam yang hingga sekarang masih ada. Salah satu objek wisata Lampung ini tidak hanya terbatas pada keindahan pantainya saja.

Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai aktivitas seperti snorkeling, diving, atau sekadar bersantai di pinggir pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi laut. Di bawah permukaan air, terumbu karang yang indah dan ragam biota laut yang beraneka ragam menanti untuk dieksplorasi.

Selain keindahan alamnya, Teluk Hantu juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Konon, nama Teluk Hantu berasal dari cerita rakyat setempat yang menyebutkan bahwa teluk ini dihuni oleh makhluk-makhluk gaib atau hantu.

Legenda ini menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang suka tantangan dan ingin mengeksplorasi sisi mistis dari Teluk Hantu.

Simak Video Pilihan Ini:

Untuk berkunjung ke Pantai Teluk Hantu kamu harus menempuh waktu kurang lebih 5 jam dari Kota Bandar Lampung. Jarak tempuh ke lokasi tersebut dari ibukota Provinsi Lampung yakni sekitar 85 kilometer.

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Teluk Hantu, tersedia berbagai fasilitas akomodasi mulai dari penginapan sederhana hingga resor mewah yang siap memanjakan pengunjungnya.

Selain itu, akses menuju Teluk Hantu juga cukup mudah dengan tersedianya transportasi darat maupun laut.

Dengan segala keindahan alam dan cerita mistisnya, Teluk Hantu telah menjadi destinasi wisata favorit di Lampung yang layak untuk dikunjungi bagi siapa pun yang mencari pengalaman liburan yang tak terlupakan di tengah pesona alam yang memikat.

Penulis: Belvana Fasya Saad