SAR Padang: 43 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Banjir Lahar Dingin Marapi

Sampai pukul 13.00 WIB total korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi maupun banjir bandang di Sumbar capai 43 orang.

oleh Tim Regional diperbarui 13 Mei 2024, 18:43 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 16:25 WIB
Potret Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Banjir bandang terjadi pada Sabtu (11/5) malam menghantam tiga daerah, yaitu Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. (AP Photo/Fachri Hamzah)

Liputan6.com, Padang - Hingga Senin siang, (13/5/2024), pukul 13.00 WIB, total korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi maupun banjir bandang di tiga wilayah di provinsi itu mencapai 43 orang. Hal itu diutarakan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, Sumatera Barat.

"Total keseluruhan korban meninggal dunia di beberapa tempat mencapai 43 orang," kata Kepala SAR Kota Padang, Sumbar, Abdul Malik, dikutip dari Antara.

Rinciannya, 19 orang korban meninggal dunia dari Kabupaten Agam, 14 di Kabupaten Tanah Datar, delapan di Kabupaten Padang Pariaman dan dua korban asal Kota Padang Panjang. Dari jumlah itu, Basarnas melaporkan korban yang sudah berhasil teridentifikasi berjumlah 38 orang.

Dengan penambahan korban jiwa tersebut SAR juga memperbaharui jumlah korban yang belum ditemukan yakni 15 orang. Rinciannya 12 di Kabupaten Tanah Datar dan tiga orang di Kabupaten Agam.

"Sampai saat ini tim pencarian masih mencari keberadaan warga yang dilaporkan hilang," kata Abdul.

Kepala SAR Kota Padang menjelaskan pencarian korban hilang yang diduga terseret arus banjir bandang tersebut difokuskan pada sektor-sektor yang telah ditentukan. Penyisiran korban hilang dilakukan dari Kota Padang Panjang hingga aliran Sungai Batang Anai.

 

Bantuan Basarnas Berbagai Daerah

Untuk memaksimalkan pencarian korban, Basarnas Kota Padang dibantu Basarnas Pekanbaru. Kemudian informasi teranyar, Basarnas Mentawai dan Basarnas Jambi hingga Basarnas pusat juga akan turut membantu pencarian korban yang belum ditemukan.

Pada kesempatan itu, Abdul mengatakan luasnya areal yang terdampak banjir bandang maupun banjir lahar dingin Gunung Marapi merupakan salah satu tantangan tim pencarian dan pertolongan di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan banyak peralatan serta sumber daya manusia yang ahli di bidangnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya