Mengenal 'Si Manis' Stevia, Daun yang Ramai Disebut Alternatif Pengganti Gula

Daun stevia alias Si Manis disebut bisa menjadi alternatif pengganti gula yang selama ini sudah banyak dimanfaatkan di Paraguay dan Brasil.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Mei 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2024, 09:00 WIB
Jarang Diketahui, Ini Manfaat Si Manis Stevia untuk Perawatan Kulit
Mengenal daun stevia yang kegunaanya jauh lebih luas dari sekedar pemanis. [@pexels/magdalena nowak]

Liputan6.com, Bandung - Gula merupakan zat pembangkit tubuh yang diperlukan oleh setiap aktivitas seseorang. Namun apa jadinya jika kandungan gula berlebihan dalam tubuh? Tentunya yang terjadi gangguan pada tubuh, salah satunya penyakit diabetes melitus.

Penyakit diabetes melitus menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat, dan negara ini berada di peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.

Kesadaran masyarakat bahwa kebanyakan makan gula berefek buruk bagi kesehatan kian meningkat. Banyak orang kini beralih menggunakan pemanis alami yang lebih sehat, misalnya gula dari daun stevia.

Menurut keterangan General Practitioner, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Patricia Lukas Goentoro, Stevia adalah nama populer dari bahan yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana.

"Daun tanaman ini mengandung sejumlah senyawa yang memiliki rasa sangat manis, seperti stevioside dan rebaudioside," ujar Patricia dicuplik dari laman Hello Sehat, Rabu, 15 Mei 2024.

Daun stevia sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Paraguay dan Brasil sejak dulu.

Namun, penggunaannya sebagai pemanis baru mulai dikenal luas setelah seorang ahli botani bernama Antonio Bertoni memperkenalkannya pada 1887.

Saat diolah menjadi pemanis, tingkat kemanisan stevia bisa mencapai 50-350 kali lipat gula pasir. Pemanis ini juga mengandung nol kalori dan sedikit karbohidrat sehingga cocok menjadi pengganti gula untuk diabetes.

Banyak negara juga telah menggunakan stevia sebagai pemanis, termasuk Jepang, Korea, dan Amerika Selatan.

"Gula stevia kini dianggap sebagai sumber pemanis alami yang lebih sehat untuk pengganti beragam pemanis buatan, termasuk sakarin dan aspartam," kata Patricia.

Daun stevia juga aman digunakan sebagai pemanis untuk berbagai produk, mulai dari minuman, permen, acar sayuran, hingga produk makanan laut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

5 Keunggulan Daun Stevia dari Gula

Berikut beberapa keunggulan stevia dari gula biasa.

1. Pemanis yang aman untuk diabetesGula dan makanan manis seolah menjadi musuh terbesar bagi para diabetesi. Namun, kali ini Anda yang mengidap diabetes melitus pun tetap bisa merasakan kembali makanan manis dengan menggunakan pemanis stevia.

Pemanis dari ekstrak daun stevia ini dinilai lebih aman untuk diabetes karena tidak membuat kadar gula darah melonjak.

Di Amerika Selatan, ekstrak tanaman ini bahkan sudah lama digunakan sebagai pengganti gula untuk pengidap diabetes.

2. Rendah kaloriBerat badan berlebih sebenarnya berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi gula dan kalori. Inilah mengapa jika Anda sering makan makanan manis, berat badan Anda juga bisa melonjak dengan cepat.

Nah, pemanis yang berasal dari daun stevia bisa membantu Anda mengatasi berat badan berlebih.

Dengan kandungan nol kalori, pemanis ini lebih ramah untuk Anda yang mengidap diabetes ataupun ingin menjaga berat badan.

3. Membantu mengontrol tekanan darahSelain menjadi alternatif untuk mengontrol gula darah, gula stevia juga baik untuk tekanan darah.

Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, mengungkapkan bahwa senyawa stevioside yang terdapat di dalam daun stevia mampu menurunkan tekanan darah diastolik.

Meski demikian, pengaruh pasti tanaman ini terhadap tekanan darah masih perlu dikaji lebih lanjut.

4. Lebih aman bagi anak-anakSebagian besar kasus obesitas pada anak terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, terutama terkait asupan makanan tinggi gula.

Anak-anak umumnya menyukai makanan manis dan ini merupakan salah satu faktor penyebab kenaikan berat badan mereka. Jika hal ini terus berlanjut, anak yang obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kronis pada usia dewasa.

Untuk mencegah hal tersebut, pemanis seperti stevia dapat menjadi alternatif gula untuk anak-anak.

5. Membantu mengontrol kolesterolSebuah studi dalam jurnal Lipids in Health and Disease menunjukkan bahwa ekstrak daun stevia bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

Pemanis ini menurunkan kolesterol total, kolesterol 'jahat' LDL, dan trigliserida yang berkaitan dengan risiko sindrom metabolik.

Tidak hanya itu, konsumsi stevia membantu meningkatkan kadar kolesterol 'baik' HDL. Berbeda dengan LDL, kadar HDL yang tinggi justru membantu menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung akibat penyumbatan pembuluh darah.

Meski begitu, penelitian ini baru dilakukan pada hewan, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ekstrak daun stevia dalam menurunkan kadar kolesterol pada manusia.

 

4 Kekurangan Daun Stevia Sebagai Pengganti Gula

Penelitian mengenai potensi manfaat pemanis dari daun stevia hingga kini masih terus berlanjut. Pasalnya, masih ada beberapa risiko kesehatan terkait konsumsi pemanis ini.

1. Bisa memicu konsumsi makanan tinggi kaloriKarena kandungan kalori stevia nol, beberapa orang bisa saja mengira bahwa makanan yang mengandung pemanis ini juga rendah kalori.

Akibatnya, mereka mungkin tidak sadar telah mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam jumlah besar.

2. Gula stevia tidak sepenuhnya alamiKonsumsi daun stevia secara langsung bisa membahayakan fungsi ginjal dan jantung.

Pasalnya, stevia yang selama ini aman dikonsumsi bukanlah lagi bahan alami, melainkan telah dimurnikan dengan bahan kimia lain, seperti halnya gula tebu.

3. Terdapat risiko kecanduanKendati stevia memiliki banyak manfaat, Anda tetap perlu mengatur asupannya dengan baik.

Jika berlebihan mengonsumsinya, daun stevia yang telah melewati serangkaian proses pemurnian kimia juga dapat menyebabkan kecanduan seperti halnya sukrosa (gula pasir).

4. Mungkin menyebabkan gangguan pencernaanSebuah penelitian dalam jurnal Nutrients menemukan kaitan konsumsi pemanis tanpa zat gizi seperti stevia dengan gangguan keseimbangan bakteri usus.

Efek dari konsumsi stevia tersebut mungkin dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan diare.

 

Batas Asupan Gula Stevia

Menurut Food & Drug Administration (FDA), batas asupan steviol yang aman dalam sehari yakni 4 miligram per kilogram berat badan (mg/kg).

Misalnya, jika Anda memiliki berat badan 70 kilogram, batas asupan steviol yang aman adalah 280 mg per hari.

Secara keseluruhan, stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula yang cukup unggul. Pemanis ini tidak mengandung kalori serta bisa menjadi alternatif yang aman bagi pengidap diabetes.

Hanya saja, perlu diingat bahwa beragam penelitian terkait efek samping gula stevia memberikan hasil yang beragam.

Maka dari itu, gunakanlah pemanis ini dalam jumlah yang wajar untuk mengurangi risiko efek sampingnya. Diharapkan kebijakan dan kesadaran Anda untuk mengosumsinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya