Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sepaku Semoi, Suplai Kebutuhan Air di IKN

Presiden Jokowi baru saja meresmikan pengoperasian Bendungan Sepaku Semoi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penyuplai air di IKN.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Jun 2024, 06:11 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 06:03 WIB
Bendungan Sepaku Semoi
Presiden Jokowi baru saja meresmikan pengoperasian Bendungan Sepaku Semoi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penyuplai air di IKN. (Liputan6.com/ Dok Ist)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi baru saja meresmikan pengoperasian Bendungan Sepaku Semoi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Selasa (4/6/2024).

Bendungan tersebut dibangun untuk menjadi penyuplai utama bahan baku air minum untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Alhamdulillah Bendungan Sepaku Semoi sudah diresmikan Presiden Jokowi," kata Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di sela mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian bendungan tersebut.

Bendungan Sepaku Semoi akan memenuhi kebutuhan air IKN sebesar 2.000 liter/detik dan Balikpapan 500 liter/detik.

Bendungan ini sekaligus akan menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan air Kota Balikpapan yang semakin padat di masa depan. Apalagi Balikpapan hanya mengandalkan antisipasi

"Semoga Bendungan Sepaku Semoi ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat IKN dan sekitarnya," kata Akmal.

Bendungan Sepaku Semoi sebagai infrastruktur dasar IKN mulai dibangun sejak 2020 dan proses impounding atau pengisian awal bendungan pada 2023.

Pembangunannya menelan biaya Rp836 miliar dengan volume tampungan 16,17 juta meter kubik dan luas genangan 322 hektare.

Bendungan ini juga dirancang untuk mampu mereduksi banjir seluas kurang lebih 1.700 hektare di Kecamatan Sepaku dan diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kaltim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pelepasan Bibit Ikan di Bendungan Sepaku Semoi

 

Sebelum meresmikan Bendungan Sepaku Semoi, Presiden Jokowi juga meresmikan Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir.

"Ini bukti kuat komitmen Pemerintah Indonesia terhadap perubahan iklim global dan mewujudkan ekonomi hijau," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah mencanangkan program menanam sejuta pohon. Tetapi belum ada produsen yang mampu memproduksi bibit pohon dalam jumlah sangat besar.

Apalagi, pemerintah terus mendorong upaya rehabilitasi dan restorasi hutan, serta reklamasi lahan-lahan bekas tambang yang tersebar di berbagai daerah.

"Itu semua bisa dilakukan kalau kita punya persemaian," bebernya.

Di Persemaian Mentawir selain dikembangkan tanaman cepat tumbuh juga pohon buah-buahan dan tanaman endemik seperti meranti, kapur, ulin, bengkirai dan sejenisnya.

"Juga tanaman yang sudah tidak ada lagi, tapi di Persemaian Mentawir ada bibitnya, seperti sungkai," sebut Jokowi bangga.

Selain persemaian, Jokowi memastikan di kawasan Mentawir dikembangkan Pusat Plasma Nutfah Nasional yang di dalamnya dilengkapi bio bank (tempat penyimpanan plasma satwa) dan seed bank (plasma tumbuhan).

"Jadi kalau saat ini sudah sulit bahkan tidak ada lagi tumbuhan juga satwa kita temukan, maka di Pusat Plasma Nutfah ini ada dan kita kembangkan," urainya.


Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan Persemaian Mentawir untuk pemenuhan penyediaan bibit-bibit berkualitas mencukupi program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan dampak fungsi ekologis, ekonomi dan sosial.

"Persemaian ini menjadi pendukung inti bagi upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai smart forest city," ujarnya.

Komplek Pusat Persemaian Mentawir mencakup total area 120 hektare dengan 30 hektare digunakan sebagai pusat produksi bibit dan sekitar 90 hektare dipersiapkan untuk Pusat Plasma Nutfah Nasional.

"Persemaian Mentawir dimulai tahun 2022 dan selesai 2023 dengan kapasitas produksi 16 juta per tahun," sebutnya.

Pj Gubernur Akmal Malik menyambut baik diresmikannya Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir, terutama untuk mendukung upaya rehabilitasi hutan dan restorasi lahan eks tambang.

"Ini luar biasa. Sesuai keinginan Bapak Presiden untuk rehabilitasi lahan-lahan eks tambang dan bibitnya diambil dari persemaian ini," kata Akmal.

Terutama tambang-tambang ilegal yang ikut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, lahan dan hutan.

"Kalau tambang legal, mereka punya kewajiban reklamasi. Jadi kita fokus ke tambang-tambang ilegal maupun milik masyarakat. Ini perlu orkestrasi," tegasnya.

Selama kunjungan tiga hari (3-5 Juni 2024) di IKN, Presiden Jokowi melakukan peninjauan sejumlah pembangunan gedung, salah satunya meninjau pembangunan RS Mayapada dan Kantor Presiden atau Sumbu Kebangsaan.

Presiden juga melakukan ground breaking Astra Biz Center, Sekolah Islam Al Azhar, gedung Universitas Gunadarma, Kantor BTN, Nusantara Sustainability Hub, Bina Bangsa School, Arena Graha Andalan, PLN Hub dan peninjauan LKBN Antara.

Presiden Jokowi juga bersilaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat Kaltim di IKN pada Selasa malam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya