Deretan Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Indonesia

Sementara itu di beberapa belahan daerah lain, perayaan ini disambut meriah dengan berbagai tradisi. Mengutip dari Indonesia Travel, berikut deretan tradisi unik Iduladha di Indonesia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Jun 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi lebaran iduladha
Ilustrasi lebaran iduladha. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Raya Iduladha merupakan hari besar keagamaan yang selalu dinantikan umat muslim. Saking dinantinya, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik tersendiri untuk merayakan datangnya Lebaran Haji yang identik dengan kurban ini.

Umumnya, hewan yang dikurbankan adalah sapi, kambing, atau domba. Daging tersebut kemudian dibagikan ke masyarakat kurang mampu.

Sementara itu di beberapa belahan daerah lain, perayaan ini disambut meriah dengan berbagai tradisi. Mengutip dari Indonesia Travel, berikut deretan tradisi unik Iduladha di Indonesia:

1. Apitan

Apitan merupakan tradisi Iduladha yang dirayakan oleh sebagian masyarakat Jawa Tengah. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang melimpah.

Umumnya, tradisi ini diisi dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani dan ternak. Nantinya, hasil tani yang diarak akan diperebutkan oleh masyarakat setempat.

Konon, tradisi ini menjadi kebiasaan Wali Songo zaman dulu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur di perayaan Iduladha. Dalam perayaannya, biasanya juga akan ada hiburan khas kearifan lokal.

2. Gamelan Sekaten

Masyarakat Cirebon biasanya menyambut Iduladha dengan tradisi gamelan sekaten. Konon, tradisi ini dipercaya sebagai dakwah dari Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di Cirebon. Selain saat Iduladha, gamelan sekaten juga selalu dibunyikan saat Idulfitri.

Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi penanda bahwa umat muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan. Rangkaian gamelan ini dibunyikan sesaat setelah Sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

3. Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Tradisi grebeg gunungan yang dirayakan oleh masyarakat Yogyakarta ini sekilas mirip dengan tradisi apitan. Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Terdapat tiga gunungan yang diarak yang terdiri dari rangkaian sayur-mayur dan buah.

Bagi masyarakat Yogyakarta, tradisi grebeg memang menjadi tradisi yang wajib dilaksanakan setiap hari besar agama Islam, seperti grebeg syawal saat Idulfitri dan grebeg gunungan saat Iduladha. Tradisi ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Manten Sapi

4. Manten Sapi

Tradisi unik lainnya di Indonesia saat perayaan Iduladha adalah tradisi manten sapi. Tradisi yang dilakukan masyarakat Pasuruan ini merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih.

Sesuai namanya, sapi yang hendak dikurbankan akan didandani secantik mungkin bak pengantin. Sapi-sapi tersebut akan dikalungkan bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah.

Penggunaan kain kafan diibaratkan sebagai tanda kesucian orang yang berkurban. Setelah didandani, semua sapi akan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban.

5. Meugang

Tradisi meugang yang berasal dari kata makmeugang merupakan tradisi yang sangat populer di Aceh, terutama saat hari besar keagamaan. Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu ini identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan beraneka ragam masakan.

Hadirnya tradisi ini berawal pada masa Kerajaan Aceh. Saat itu, hewan kurban dipotong dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tradisi ini sekaligus menjadi ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

(Resla)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya