Anda Tahu Daun Kratom? Ternyata Tumbuhan Ini Memiliki 6 Manfaat Istimewa, Simak Penjelasannya

Dua kandungan yang paling aktif dari daun kratom adalah mitragynine dan 7-hydroxymitragynine

oleh Arie Nugraha diperbarui 29 Jun 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 02:00 WIB
Ilustrasi daun kratom
Ilustrasi daun kratom. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Anda pernah mendengar tentang daun kratom? Pohon tropis yang masuk dalam famili kopi ini banyak tumbuh di Indonesia, Malaysia, Thailand, hingga wilayah Asia Selatan. Di Indonesia, daun hijau ini dikenal dengan nama daun purik ataupun ketum.

Tanaman dengan nama latin Mitragyna speciosa ini biasa dikeringkan dan diseduh sebagai teh. Terkadang, ekstrak daun ketum dijual sebagai suplemen. Oleh beberapa orang, daun kratom kering juga sering dihisap seperti tembakau.

Bagi kesehatan, daun ini juga kerap dipakai untuk mengatasi keluhan dan penyakit tertentu. Menurut dr. Theresia Rina Yunita di laman Klik Dokter, terdapat dua kandungan didalamnya.

"Dua kandungan yang paling aktif dari daun kratom adalah mitragynine dan 7-hydroxymitragynine," ujar Yunita dicuplik Kamis, 27 Juni 2024.

Yunita menjelaskan dengan adanya dua kandungan tersebut, terdapat 6 manfaat istimewa yang dimiliki oleh daun kratom. Ssalah satunya yakni dapat meningkatkan libido, yuk kita simak selengkapnya:

1. Meredakan Rasa Nyeri

Ada tiga varietas daun kratom berbeda, yakni varietas vena putih, vena hijau, dan vena merah. Meski berbeda, semuanya adalah pereda nyeri kronis yang efektif. Senyawa 7-hydroxymitragynine di dalam daun kratom bahkan diketahui 13 kali lebih kuat daripada morfin.

2. Meningkatkan Libido

Kegunaan daun kratom sudah diteliti sebagai suplemen peningkat hasrat seksual yang potensial. Peneliti memeriksa beberapa studi klinis.

Mereka melaporkan temuan mengenai efek afrodisiak (peningkat hasrat seks) dari kratom. Mereka menyimpulkan bahwa kratom adalah penambah seksual nabati yang efektif.

3. Meningkatkan Mood

Daun kratom punya efek meningkatkan mood. Menurut sebuah laporan, kratom adalah pengobatan yang efektif untuk kecanduan opioid. Herbal ini sudah terbukti membantu meringankan efek putus obat.

Penelitian lain menunjukkan, daun kratom berpotensi sebagai antidepresan dan penekan rasa lapar. Dalam sebuah penelitian pada hewan, peneliti menentukan bahwa kratom menurunkan kadar kortikosteron pada tikus.

Tingginya kadar kortikosteron berhubungan dengan depresi. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian kepada manusia untuk memastikan manfaat daun kratom ini.

4. Meningkatkan Fokus

Salah satu fungsi daun kratom adalah meningkatkan fokus. Mengonsumsi herbal ini diketahui bisa membantu melepaskan asetilkolin. Asetilkolin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam meningkatkan fokus dan mengurangi nyeri, kontraksi otot, serta pengaturan sistem endokrin.

Menurut penelitian, asetilkolin meningkatkan memori dan fokus dengan meningkatkan kemampuan sirkuit kortikal untuk merespons rangsangan sensorik. Daun kratom juga menginduksi pelepasan serotonin dan dopamin. Keduanya berhubungan dengan peningkatan fokus dan rentang perhatian.

Namun manfaat-manfaat di atas belum diteliti secara mendalam. Khasiat daun kratom di atas, menurutnya, juga belum diterima dalam pengobatan medis.

5. Mengatasi Gangguan Tidur

Pada dosis yang lebih tinggi, kratom memiliki efek sedatif yang menenangkan dan memicu rasa kantuk. Namun, penggunaannya harus hati-hati. Jika digunakan berlebihan dan dalam jangka panjang, justru bisa memicu insomnia.

 

6. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Bahwa salah satu manfaat daun kratom adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Daun kratom mengandung beberapa senyawa yang dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, seperti Mitragynine.

Senyawa tersebut memiliki efek antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi dan peradangan. Meski masih legal di Indonesia, penggunaan daun kratom nyatanya dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Penggunaan kratom memang masih menjadi kontroversi di seluruh dunia. Dikutip dari Healthline, dalam dosis rendah, kratom bekerja seperti stimulan. Penggunanya akan merasa lebih banyak energi.

"Namun, dalam dosis tinggi, efek daun kratom seperti obat penenang, menghasilkan kesan euforia, serta menghilangkan emosi," ungkap Yunita.

Selain itu, ada pula beberapa efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi daun ini, yakni:

- Sembelit- Kehilangan nafsu makan

- Penurunan berat badan

- Insomnia

- Perubahan warna pipi

- Mulut kering- Menggigil, mual dan muntah

- Nyeri otot

- Mengantuk

- Pusing

- Halusinasi

Meski ada beberapa manfaat daun kratom untuk kesehatan, herbal ini belum bisa disebut sebagai obat. Penelitian pendukung masih dibutuhkan untuk membuktikan khasiat kratom lebih besar dibandingkan risiko kesehatannya.

 

Efek Samping Daun Kratom

Bahaya daun kratom bagi kesehatan mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) menggodok aturan larangan peredaran dan penggunaan daun kratom. Kebijakan ini rencananya akan diberlakukan efektif mulai 2022.

Sebelumnya, daun yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan ini telah ditetapkan Komite Nasional Perubahan Narkotika dan Psikotropika sebagai narkotika golongan I pada 2017 lalu.

Setahun berselang, Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat, bahkan mengimbau masyarakat agar menghindari semua produk olahan daun kering dengan nama latin Mitragyna speciosa ini.

Pasalnya, FDA menilai ada lebih banyak efek samping daun kratom yang membahayakan kesehatan, dibandingkan manfaatnya.

Selama ini kratom digunakan sebagai stimulan. Berdasarkan Drug Enforcement Administration (DEA), AS, orang yang mengonsumsi kratom akan merasakan sensasi euforia yang cukup cepat, hanya dalam waktu 5-10 menit setelah mengonsumsi zat terlarang ini. Efeknya dapat bertahan selama 2-5 jam.

Produk herbal yang jamak dipasarkan dalam bentuk kapsul, daun, maupun bubuk tersebut diyakini dapat memperbaiki suasana hati, meningkatkan rasa percaya diri, fokus, energi, dan libido, hingga meredakan rasa nyeri.

Penelitian dalam skala terbatas bahkan menyebutkan, daun kratom dapat menjadi alternatif pengobatan untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap opioid (obat pereda nyeri).

Kendati demikian, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS, melaporkan terdapat 263 keluhan terkait efek samping negatif kratom pada tahun 2015. Berikut sejumlah bahaya daun kratom bagi kesehatan:

1. Gelisah

Mayoritas orang yang melaporkan dampak buruk penggunaan daun kratom mengeluhkan gejala berupa perasaan gelisah dan mual. Berdasarkan FDA, hal ini karena kratom mengandung beberapa senyawa aktif yang dapat menyebabkan efek samping serupa opioid.

Menurut National Institute on Drug Abuse, AS, opioid bekerja dengan memengaruhi sel-sel saraf di otak dan tubuh. Zat tersebut memerintahkan otak untuk memblokir rasa sakit. Hal ini menyebabkan orang yang mengonsumsi opioid merasakan sensasi tenang sekaligus bahagia.

Efek serupa terjadi pada orang yang mengonsumsi daun kratom. Meski begitu, ketika digunakan berulang kali, efek samping daun kratom justru dapat menyebabkan peningkatan detak jantung. Kondisi ini memicu perasaan gelisah, mual, hingga insomnia.

2. Halusinasi

Karena berdampak signifikan pada sel saraf di otak dan tubuh, pengguna daun kratom juga kerap merasakan pusing, kantuk, menggigil, hingga berhalusinasi.

3. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi kesulitan buang air besar. Gangguan pencernaan ini merupakan salah satu efek samping daun kratom yang paling umum.

Dijelaskan dr. Sara Elise Wijono, MRes, hal ini karena kratom dapat memperlambat pergerakan saluran cerna, sehingga menyebabkan konstipasi.

4. Penurunan nafsu makan

Bahaya daun kratom dalam memperlambat pergerakan saluran cerna juga menyebabkan penggunanya mengalami penurunan nafsu makan. Menukil American Addiction Centers, efek samping tersebut bahkan dapat memicu kondisi anoreksia nervosa.

Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan ekstrem dan berbahaya yang terjadi karena kebiasaan membatasi asupan makanan. Jika diabaikan, anoreksia nervosa dapat memicu kematian.

5. Hiperpigmentasi

Konsumsi daun kratom juga dapat memicu hiperpigmentasi kulit. Kondisi ini menyebabkan kulit memiliki bercak lebih gelap dibanding pigmen normal di bagian kulit lainnya.

6. Ketergantungan

Dokter Sara mengatakan konsumsi kratom juga dapat menyebabkan ketergantungan. “Menurut studi yang dilakukan pada binatang, hal ini akibat kandungan mitragynine di dalam daun kratom,” jelasnya.

7. Kematian

Karena menyebabkan ketergantungan, penggunaan dosis tinggi daun kratom dalam jangka waktu lama dapat memicu overdosis. Hal ini dapat menyebabkan kondisi kejang,koma, hingga kematian.

8. Penurunan fungsi kognitif

Salah satu bahaya konsumsi daun kratom bagi kesehatan tubuh adalah penurunan fungsi kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kratom, terutama dalam dosis tinggi, dapat melemahkan fungsi kognitif.

Konsumsi kratom dalam jumlah yang banyak dapat menghambat kemampuan otak untuk menyimpan dan mengingat informasi. Kratom dapat menyebabkan kesulitan fokus dan konsentrasi.

Bahaya daun kratom lebih banyak dibandingkan manfaatnya. Oleh karena itu, jangan pernah menggunakan zat ilegal ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya